MAJALENGKA,SC- Warga dari berbagai daerah sejak tiga hari terakhir memenuhi pusat-pusat perbelanjaan di Majalengka. Mereka seperti tidak peduli lagi dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang baru akan berakhir pada 19 Mei besok. Protokol kesehatan yang diatur dalam penerapan PSBB pun diabaikan.
Semakin dekatnya hari raya Idul Fitri menjadi alasan warga untuk menyerbu pusat perbelanjaan yang selama penerapan PSBB masih diperbolehkan buka dari Pukul 08.00 sampai Pukul 18.00 WIB.
Berdasarkan pantauan, pusat perbelanjaan yang berada di Kadipaten, Majalengka, maupun Cigasong warga terlihat padat. Mereka berburu berbagai kebutuhan serta keperluan Lebaran, mulai makanan hingga pakaian.
Namun sayangnya tidak semua warga yang berbelanja mengikuti protokol kesehatan di tengah penerapan PSBB untuk mencegah penyebaran Covid-19, seperti penggunaan masker dan social distancing. Nampak terlihat ada sejumlah warga yang cuek tidak mengenakan masker hingga menghiraukan social distancing.
BACA JUGA: Majalengka Berencana Perpanjang PSBB
Salah satu pengunjung pusat perbelanjaan di Kadipaten,Rumi (31) mengaku, dirinya dating bersama suami dan anaknya untuk membeli pakaian persiapan Lebaran. Menurut ibu dua anak asal Kertajati ini, dia berbelanja lebih awal, karena kuatir semakin dekat Lebaran akan lebih ramai. “Sengaja berbelanja sekarang,karena besok mungkin lebih ramai lagi dan makin berdesakan,” ucapnya, Selasa (19/5/2020).
Ia juga mengaku tidak tahut ketika ditanya soal resiko terpapar virus Corona atau Covid-19. “Gimana lagi,anak-anak tiap hari merengek minta beli baju Lebaran,kasihan juga kan,” ujarnya.
Alasan tak jauh berbeda disampaikan Rahmat. Warga Kecamatan Maja ini mengaku sengaja mengajak anak dan istrinya untuk berbelanja kebutuhan Lebaran. Dia mengaku tidak kuatir dengan dengan virus corona.
“Sudah cape,apalagi Majalengka sekarang kan sudah tidak ada yang positif,yang penting kita berhati-hati saja dan mengikuti anjuran untuk memakai masker,” ucapnya.
BACA JUGA: Salat Idul Fitri 1441 H Boleh Dilakukan di Masjid
Namun tidak semua pengunjung pusat perbelanjaan merasatidak kuatir. Rina (35) pengunjung asal yang tengah memilih pakaian di pusat perbelanjaan di Majalengka Kota mengaku cukup kuatur dengan penyebaran virus Corona. Apalagi dengan banyaknya jumlah pengunjung yang tidak diketahui dari mana saja asalnya.
“Sebenarnya takut juga, tapi mau gimana lagi anak-anak mendesak terus,tapi kita mencari tempat yang agak kosong sehingga tidak terlalu berdekatan dengan pengunjung lainnya,” katanya.
Ia menyarankan agar pemerintah mencabut aturan pembatasan waktu. Karena adanya pembatasan waktu membuat warga berbelanja dengan waktu yang bersamaan. “Karena jam bukanya dibatasi, warga jadi berbarengan belanjanya, kalau tidak dibatasi mungkin tidak terlalu berdesakan seperti yang terjadi sekarang,” tuturnya.
Sementara itu Humas UD Putra TS , salah satu pusat perbelanjaan yang setiap harinya dibanjiri pembeli Ade Barji mengatakan, sesuai ketentuan dan anjuran pemerintah pihaknya memberlakukan sistem buka tutup. Hal ini sebagai penerapan social distancing di tengah wabah pandemi Covid-19 dan PSBB.
“Mekanismenya, jika pengunjung telah memenuhi 30% dari luas gedung, maka kami menutup gerbang di pintu masuk,” katanya.
BACA JUGA: 4 Fraksi DPRD Majalengka Desak Pembentukan Pansus Covid-19
Sistemnya kata Ade Bajri, berbelanjanya bergantian selama 1 jam. Mereka yang akan belanja harus menunggu dulu pengunjung yang telah lebih dulu masuk untuk belanja. “Dalam pelaksanaanya kami bekerja sama dengan aparat dari kepolisian dan Satpol PP, mobilitas pengunjung yang akan berbelanja diatur dengan sistem buka tutup ini,” jelasnya. (Dins)