CIREBON, SC- Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady, Eryani Sulam, dan Hasan Basari melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, Kamis (4/6/2020). Kunjungan tersebut diketahui dalam rangka pemantauan persiapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), khususnya di kampus ini.
Namun, dalam kunjungan ini juga membahas beberapa program besar yang ingin segera diwujudkan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Program tersebut yaitu salah satunya alih status kampus dari IAIN menjadi Universitas Negeri (UIN), termasuk pengembangan kampus II IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang akan dibangun di wilayah Indramayu.
Untuk itu, Daddy Rohanady mengatakan, untuk mewujudkan itu perlu ada dorongan. Sehingga, dia menegaskan, pihaknya sepenuhnya siap untuk mendorong kampus ini segera bertransformasi dari IAIN menjadi UIN. Terlebih, sebagai wakil rakyat, pihaknya terpilih dari dari Dapil Cirebon dan Indramayu.
BACA JUGA: Tanam Anggur Brazil, Kisah Sukses Alumni IAIN Cirebon Jadi Petani
“Kawan-kawan dari IAIN sedang dalam proses beralih status dari IAIN menjadi UIN. Ini perlu adanya dorongan untuk kesana. Kami senang saja, karena kami juga dari Dapil Cirebon Indramayu, jadi kami memdorong sepenuhnya untuk berubah menjadi universitas,” kata Daddy kepada sejumlah wartawan usai pertemuan dengan pihak kampus.
Pasalnya, kata dia, lembaga pendidikan ini mempunyai peran penting dalam peningkatakan Indeks Pendidikan Manusia (IPM). Bahkan, dengan akan dibangunnya kampus II IAIN Syekh Nurjati Cirebon di Kabupaten Indramayu yang lokasinya sangat strategis dan berdekantan dengan 4 perbatasan daerah kabupaten sekaligus, maka hal ini dapat berdampak besar pada peningkatan IMP di Jawa Barat.
Keempat perbatan tesebut, yaitu Indramayu, Sumedang, Subang, dan Majalengka. Selain itu, lokai ini juga dekat dengan exit tol di Cikedung Indramayu. Bahkan, di kampus II IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini juga direncanakan akan membuka prodi pertanian, perikanan, dan kedokteran. Sehingga, kata Daddy, jika dilokasi ini dibangun kawasan pendidikan, maka akan menjadi pusat pertumbuhan baru di Cirebon Raya.
“Nah ini tentu berdampak pada peningkatan IPM di Jawa Barat. Tadi kawan-kawan sudah minta dukungan ke Pemprov Jabar. Tapi tadi bahasanya agak ekstreme sedikit, kalau tidak didukung Pemprov Jabar, maka ya sudah Provinsi Cirebon saja. Menurut saya itu tuntutan yang wajar saja, ibarat anak, yang satu diperhatikan yang satu tidak, maka yang satu pasti bandel jika tidak diperhatikan. Saya berharap IAIN ini dapat menjadi motor penggerak kawasan pendidikan di panturan,” ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat ini.
Sementara itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg menjelaskan, pihaknya memang mempunyai program besar yang perlu dukungan dari berbagai pihak, termasuk legislatif. Program besar tersebut yaitu transformai dari Saker ke BLU dan alih status kampus dari IAIN menjadi UIN.
“Kita punya program besar yang harus di-back up teman-teman di legislatif, karena dalam proses hibah kan harus ada persetujuan legislatif. Agenda besarnya itu alih status dari IAIN ke UIN dan transformasi dari Satker ke BLU. Tadi komitmen teman-teman juga sudah siap membantu, ya tentu sesuai tupoksinya,” kata Sumanta.
BACA JUGA: Bambang Mujiarto Berikan Bantuan APD ke RS dan Puskesmas di Kabupaten Cirebon
Selain itu, lanjut dia, terkait penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau New Normal, IAIN Syekh Nurjati telah melakukan berbagai mempersiapkan protokolernya. Seperti, telah menyiapkan wastafel untuk mencuci tangan disetiap prodi, fakultas, rektorat, dan sudut-sudut kampus lainnya.
“Kita sudah mempersiapkan SOP untuk menghadapi AKB. Tadi laporan dari Satgas sudah menyiapkan wastafel untuk cuci tangan, hand sanitizer, masker, dan lainnya untuk penerapan AKB ini. KMA (Keputusan Menteri Agama) juga sudah turun sehingga kita tinggal membuat edaran, siapa yang WFH dan WFO. Insya allah kita siap menjalankan AKB,” pungkasnya. (Arif)