KABUPATEN CIREBON, SC- Kuwu Sidamulya, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Dudi Majudin Zakaria menilai, program pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 sangat baik.
“Kami rasa, pemerintah sudah sangat baik dalam memberikan perhatiannya terhadap rakyat, terlebih disaat pandemi Covid-19. Ini terbukti dengan banyaknya bantuan sosial yang digelontorkan dari berbagai pos, baik pusat, Kemensos, Banprov, hingga Banbup, termasuk PKH dan Non PKH,” katanya kepada Suara Cirebon, Senin (22/6/2020).
Saat ditanya terkait pencairan Bantuan Langsung Tunai yang bersumber dari Dana Desa (BLT DD), Dudi menjelaskan, untuk bansos tersebut pihaknya menyalurkan sesuai peraturan Kemendes, yaitu Rp600 ribu per KK.
Dirinya pun merincikan sejumlah bansos dari sumber lainnya yang diterima masyarakat Desa Sidamulya, seperti untuk bansos Banprov ada 399 KK, Kemensos 26 KK, BPNT susulan 14 KK, BLT DD 187, Banbup 26 KK dan sisanya DTKS sebanyak 115.
“Sedangkan masih kurang lebih 300 warga kami yang tidak memperoleh bantuan dengan berbagai persoalan, dari mulai tidak memiliki administrasi kependudukan dan tidak masuk dalam data sebagi penerima yang disebabkan salah satunya adalah adanya data yang tidak valid,” terangnya.
BACA JUGA: Penerima Bantuan di Karangwareng Tetap Ingin Dapat Bagian Walau Dobel
Sementara itu, Kuwu Tukkarangsuwung, Kecamatan Lemahabang, Azis Maulana mengatakan, semua masyarakat pasti terdampak pandemi Covid-19 ini. Untuk itu pemerintah menyalurkan bansos yang berbeda dan nilainya tidak sama.
“Total bantuan yang diterima tidak sama. Contohnya, pemerintah provinsi memberikan bantuan berupa sembako seharga Rp350 ribu ditambah uang kontan sebesar Rp150 ribu, bantuan dari Kemensos sebesar Rp600 ribu, belum lagi BLT Dana Desa yang hampir kebanyakan pemerintahan desa melakukannya dengan cara bagi rata. Hingga tidak sedikit warga yang menerima jumlah bantuannya di bawah Rp200 ribu. Ini karena adanya tuntutan warga agar memperoleh bantuan,” pungkasnya. (Agus)