MAJALENGKA, SC – Pandemi Covid-19 berdampak terhadap semua sektor. Pandemi virus mematikan ini belum tahu kapan berakhir, berdampak serius terhadap kelangsungan usaha para pedagang seragam dan kelengkapan sekolah lainnya. Pada awal tahun ajaran baru 2020/2021 pedagang harus menerima kenyataan dengan sepinya pembeli.
Awal tahun ajaran baru menjadi saat yang paling ditunggu oleh para pedagang seragam maupun kelengkapan sekolah lainnya. Harapan mereka dapat memeroleh keuntungan besar, karena banyaknya omset penjualan. Namun, di awal tahun ajaran baru kali ini mereka harus menerima kenyataan pahit, jumlah pembeli tak sesuai dengan yang diharapkan.
Hingga kemarin, belum jelas kapan dimulainya masuk sekolah setelah pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan sistem pembelajarn jarak jauh, siswa belajar di rumah per 17 Maret lalu. Kondisi ini membuat para orang tua, belum banyak berbelanja seragam baru untuk tahun ajaran 2020/2021.
Yaya, pedagang pakaian seragam sekolah di Pasar Sindangkasih Majalengka mengaku omset penjualanya hanya sekitar 15 persen dibandingkan pada saat tahun ajaran baru sebelumnya. “Sangat drastis penurunannya, pembeli seragam sekolah di awal tahun ajaran baru kali ini hanya sekitar 15 persen dibandingkan saat kondisi normal,” akunya, Senin (13/7/2020).
Penurunan jumlah pembeli, kata Yaya tidak dapat dihindari karena sampai saat ini memang belum ada kepastian dimulainya pembelajaran di sekolah. Padahal dirinya akhir Februari lalu sudah melakukan penambahan stok seragam sekolah untuk SD sampai SMA.
“Persiapan saja, karena kalau hanya disimpan beberapa bulan dan cara penyimpanan benar barang tidak akan rusak, namun tiba-tiba ada pandemi Corona, dan sekolah diliburkan sampai memasuki tahun ajaran baru,” ucapnya.
Penjual seragam sekolah lainnya Ayu mengaku, penjualannya anjlok hingga 90 % bila dibandingkan dengan kondisi normal. “Pembelinya sepi, tak hanya seragam, peralatan sekolah lainnya seperti buku juga masih sepi sekali,” tuturnya.
BACA JUGA: Harga Gabah di Majalengka Stabil, Petani Senang
Menurut Ayu, penjualan seragam sekolah tahun ini berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya. Dalam kondisi normal pedagang seragam berani menambah pesanan seragam sekolah ke distributor,namun kali ini banyak yang hanya menjual persediaan yang sudah ada sebelumnya.
Dia berharap pandemi COVID-19 segera berakhir, sehingga kegiatan ekonomi bisa bergairah kembali. ”Mudah-mudahan pendemi Corona ini cepat selesai kalau berkepanjang pedagang bisa bangkrut,” katanya. (Dins)