KOTA CIREBON, SC- Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Cirebon, Yuliarso, akan melakukan rapat internal terkait beredarnya video penghapusan kalimat khilafah oleh unsur pimpinan DPRD, Senin (6/7/2020) lalu.
Dikatakan dia, kesepakatan tersebut telah disetujui semua fraksi untuk ditindaklanjuti dengan menggelar rapat lanjutan terkait hal itu. Namun, untuk waktunya, Yuliarso mengaku akan melakukan penjadwalan kembali. Hal itu dilakukan bertujuan agar yang bersangkutan dapat hadir dalam pertemuan nanti dan bisa menjelaskan kronologis yang sebenarnya, sehingga tidak saling menyalahkan.
“BK ini akan mengklarifikasi tidak saling menyalahkan, kronologisnya seperti apa, ketika menghadapi ada aspirasi dari Forum Cirebon Bersatu,” kata Yuliarso kepada sejumlah media di gedung DPRD Kota Cirebon, Selasa (14/7/2020).
Sebagai ketua BK, dia mengaku, ketika insiden tersebut berlangsung dirinya tidak ada di tempat, melainkan sedang rapat dengan PDAM.
“Ini yang akan kami agendakan, tinggal nunggu surat dari setiap fraksi disampaikan ke sekretariatan kemudian disampaikan ke BK, nanti BK akan mengundang pimpinan. Nah, dipimpinan itulah saya ingin tahu kronologisnya seperti apa,” tegas dia.
Ia menambahkan, kejadian tersebut seketika itu langsung viral di beberapa grup media sosial, bahkan secara nasional. Untuk itu, secara kelembagaan, pihaknya akan menengahi. “Kami tidak mau DPRD Kota Cirebon sendiri dicap atau dibilang gerbong dan sarangnya teroris,” ucapnya.
BACA JUGA: Ikrar Diduga Sabotase untuk Jatuhkan Ketua DPRD Kota Cirebon
Disinggung soal penyebar video yang membuat viral, pihaknya tidak akan memanggilnya, terlebih sudah terlanjur viral. Bahkan, dia memaparkan, kini sebagian masyarakat sudah memiliki videonya, terlebih faktanya memang benar seperti itu, jadi itu bukan hoaks atau dibuat-dibuat.
“Saya sudah lihat langsung videonya, jadi kami di sini tidak ada rencana memanggil pelaku penyebar video itu. Kami rapatkan dulu secara internal DPRD, kemudian bisa saja nanti hasilnya ditindaklanjuti dengan memanggil peserta dari Forum Cirebon Bersatu, itu pun sebagai saksi posisinya,” tuturnya. (M Surya)