MAJALENGKA, SC- Di tengah pendemi Virus Corona, kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Majalengka dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan peningkatan. Akibat serangan penyakit DBD, dalam beberapa bulan tercatat sudah empat orang meninggal dunia.
Informasi yangdiperoleh menyebutkan, sepanjang Januari hingga Juli ini, tercatat sudah ada 631 kasus DBD di Majalengka.
Kepala Dinas Kesehatan Majalengka,H. Alimudin mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir kasus demam berdarah di Kabupaten Majalengka menunjukkan ada kenaikan. Hal itu tentu harus diwaspadai, termasuk oleh masyarakat. Sedangkan bagi pemerintah ini merupkan tantangan lain yang harus dihadapi di saat pendemi Covid-19 yang juga belum berakhir.
“Selain harus mencegah penyebaran virus Corona, kasus DBD yang bertambah juga menjadi tantangan yang tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga masyarakat,” katanya, Jumat (17/7/2020).
Ia mengungkapkan, akibat serangan DBD sepanjang Januari – Juli tercatat ada empat orang yang meninggal. Setidaknya dalam periode tersebut sudah ada 4 orang meninggal dunia. “Karena itu kita harus bersama-sama melakukan upaya penanggulangan DBD agar kasusnya tidak terus bertambah,” ujarnya.
Ali meminta agar masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan secara rutin. Langkah tersebut kata dia sebagai bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan sekaligus membantu pemerintah dalam hal penanggulangan kasus DBD. Cara yang cukup efektif dalam penanggulangan DBD yang dapat dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan melakukan gerakan 3M.
BACA JUGA: DBD Lebih Ganas dari Covid-19, Tetap Harus Diwaspadai
“Gerakan 3 M ini cukup efektif, yakni menguras penampungan air secara berkala, menutup kolam atau wadah penampungan air serta mengubur barang bekas atau mendaur ulang limbah bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk,” jelasnya.
Pemerintah, lanjutnya saat ini juga tengah menggencarkan upaya untuk mencegah terus meningkatnya kasus DBD. (Dins)