JAKARTA, SC- Aksi premanisme di Indonesia masih saja berlanjut, pascaperistiwa kericuhan di Green Lake City, Kota Tangerang, Banten. Banyak ragam aksi premanisme yang berkembang, salahsatunya penguasaan lahan milik pihak lain.
Seperti yang terjadi di Jalan Jembatan Tinggi, Bongkaran, Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Lahan milik PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dikuasai sekelompok orang yang diduga “dibackingi’ oknum aparat keamanan.
Menurut tokoh muda Tanah Abang, M. Rivan, penguasaan lahan milik KAI jelas merupakan aksi premanisme. Aksi-aksi ini tentu bukan hanya terjadi di Tanah Abang, tapi bisa jadi di banyak tempat.
BACA JUGA: 2 Gudang Rongsok di Panguragan Cirebon Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp600 Juta
“Kapolri Idham Aziz secara tegas sudah menyatakan bahwa negara tidak boleh kalah dengan premanisme. Kasus yang terjadi di Jembatan Tinggi harusnya cepat diselesaikan. Pihak yang tidak berhak atas lahan itu, patut keluar dan jangan merasa memiliki,” tegasnya, Senin (20/7/2020) kepada wartawan.
Disebutkan, negara dalam hal ini PT. KAI jelas dirugikan dengan adanya penguasaan lahan oleh sekelompok orang yang tidak punya kewenangan. Ironisnya, tambah dia, ada saja oknum aparat negara yang ikut bermain di belakangnya sebagai pelindung atau “backing”.
“Persoalan seperti ini banyak terjadi di sejumlah tempat, negara harus cepat bertindak. Kekuasaan sesungguhnya ada pada negara, bukan sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab,” katanya.
BACA JUGA: Bocah Perempuan 10 Tahun Mengidap Penyakit Misterius
Dirinya meminta aparat kepolisian yang didukung TNI, bisa menjadi benteng bagi negara. Indonesia secara umum harus terbebas dari aksi-aksi yang dilakukan kelompok premanisme.
“Oknum-oknum aparat yang ikut bermain juga hendaknya segera dibersihkan, karena merusak nama baik negara. Apalagi, oknum itu hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya,” tandas Rifan. (Lis)