KABUPATEN CIREBON, SC- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon mendapat bantuan mobil wisata dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar). Namun, karena bantuan mobil wisata hanya satu unit, Pemkab Cirebon akhirnya merubah rute operasional dari yang sudah direncanakan semula.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, H Hartono, menjelaskan, semula pihaknya merencanakan dua rute yang akan dilalui mobil pariwisata tersebut. Kini, pihaknya hanya akan mengoperasikan mobil tersebut pada satu rute saja, yakni Banyu Panas Gempol – Trusmi Plered -Gunungjati.
“Sehubungan bantuan mobil wisata dari Gubernur baru satu, maka akan kami rubah rutenya. Nanti paling antara Banyu Panas, Trusmi, Gunungjati dulu sementara,” ujar Hartono, Senin (20/7/2020).
Dipilihnya rute tersebut, kata Hartono, karena Pemkab Cirebon ingin lebih banyak mempromosikan wisata, khususnya batik Trusmi. Menurut Hartono, saat ini mobil pariwisata itu belum diperuntukkan bagi masyarakat umum. Pihaknya akan mengoperasikan mobil tersebut khusus untuk para pelajar yang ada di Kabupaten Cirebon.
“Tidak akan dioperasikan secara umum kepada masyarakat, tapi terbatas pada City Tour Pelajar yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon, ya untuk mengedukasi,” kata Hartono.
Dijelaskan Kadisbudparpora, setelah berlalunya masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan dilaunching oleh Bupati Cirebon bersama Forkopimda Kabupaten Cirebon, pihaknya merencanakan pergantian siswa dari satu sekolah dengan sekolah lainnya untuk mengikuti edukasi lewat City Tour Pelajar. “Kita akan rencanakan untuk pergantian sekolah yang satu ke sekolah yang lain, yaitu SMP dulu, baru kemudian SMA,” papar dia.
BACA JUGA: Komunitas Seniman Buka Panggung di Karangsari
Kemudian pada tahun 2021 nanti, setelah kondisi sudah normal, imbuh Hartono, City Tour Pelajar akan menyasar pada siswa di jenjang pendidikan SD, TK dan PAUD. Untuk saat ini, rencana operasional mobil tersebut hanya bisa dilakukan setiap satu minggu sekali, yakni saat weekend saja. Hal itu, karena biaya operasional masih belum teranggarkan.
Rencananya, lanjut dia, akan diajukan pada anggaran perubahan 2020 pada September mendatang. “Mudah-mudahan di anggaran perubahan nanti disetujui, jadi kita bisa langsung action,” ungkapnya. (Islah)