KABUPATEN CIREBON, SC- Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) di Desa Tersana, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan jumlah penerima. Sebelumnya, pada tahap pertama ada sebanyak 266 Kepala Keluarga (KK). Namun, pada penyaluran tahap kedua mendapat penambahan sebanyak 246 KK, sehingga total penerima BLT-DD tahap dua di desa ini menjadi 522 KK.
Kuwu Tersana, Sarja Sugendri menjelaskan, penambahan tersebut disebabkan adanya pengurangan jumlah penerima bansos dari provinsi. Sehingga, mereka yang tidak lagi mendapat bansos provinsi tersebut kini dicover dari BLT-DD. Hal itu berdasarkan kesepakatan melalui musyawarah sebelumnya.
“Sejak awal digulirkannya bantuan sosial untuk penanganan manyarakat terdampak Covid-19, Pemdes Tersana telah merancang melalui musdesus bahwa BLT DD merupakan bantuan yang diprioritaskan bagi warga yang tidak mendapatkan bansos dari sumber manapun, baik itu PKH/BPNT, BST-Kemensos, Banprov, maupun Bankab,” jelas Sarja.
Untuk BLT-DD Tersana, imbuhnya, merujuk pada Permendes PDTT hanya bisa mengalokasikan untuk 167 KK. Bahkan, melalui musdesus telah disepakati untuk disalurkan dalam pemerataan bansos kepada 266 KK. Sehingga per KK mendapatkan sebesar Rp375 ribu.
Berita Terkait
“Namun pada penyaluran banprov tahap dua di Desa Tersana, dari awalnya penerima manfaat sebanyak 700 KK, di tahap kedua mengalami penurunan menjadi 484 KK, sehingga sebanyak 216 KK yang tidak mendapatkan dari sumber banprov, sesuai musyawaah mendapatkan dari program BLT-DD,” ungkapnya.
BACA JUGA: Jompo Lumpuh Dicoret dari Penerima Bansos
Dia memaparkan, dengan bertambahnya penerima BLT-DD ini membuat jumlah besaran bantuan pun mengalami penurunan. Sehingga, sebelum disalurkan, Pemdes Tersana pun melakukan musdesus kembali untuk membahas penerima untuk menjaga kondusifitas di masyarakat.
“Pada pelaksanaan musdesus disepakati bersama untuk berbagi dengan yang belum menerima bantuan dan bagi peberima bantuan banprov yang namanya tidak terdaftar lagi di penyaluran tahap kedua,” papar Sarja. (Baim)
