KOTA CIREBON, SC- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon Affiat mengklarifikasi dan meminta maaf atas insiden pembacaan ikrar yang mencoret kata khilafah di depan massa aksi yang menolak RUU HIP beberapa hari yang lalu.
Affiati mengatakan, saat itu pimpinan dan anggota DPRD Kota Cirebon menerima perwakilan dari massa aksi yang tergabung dalam Forum Cirebon Bersatu.
“Dialog berlangsung terkait penolakan Haluan Ideologi Pancasila, yang selanjutnya aspirasi itu ditanggapi oleh DPRD,” kata Affiati, di gedung Griya Swala, Jumat (10/7/2020).
Namun pada saat itu pula, sebagai pimpinan Affiati memberikan kesempatan kepada Wakil Ketua DPRD Fitria Pamungkaswati dari Fraksi PDIP.
“Ibu Fitria yang menawarkan agar semua yang hadir berikrar dengan naskah yang sudah disiapkan, tapi audiens meminta untuk dibacakan terlebih dahulu sebelum mengambil sikap dan menyetujui ikrar tersebut,” katanya.
BACA JUGA: DPRD Dukung Pemkot Cirebon Sanksi Pelanggar Protokol Kesehatan
Dilanjutkan Affiati, ada tiga poin yang dibacakannya. Namun pada poin ke tiga yang berbunyi “demi Allah kami bersumpah akan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pengaruh paham komunisme, leberalisme, leninisme, sekularisme dan khilafah.”
“Saat dibacakan oleh ibu Fitria, pas kata sekularisme massa bertepuk tangan sehingga kata khilafah tidak terdengar,” tuturnya.
Tambah Affiati, ketika giliran dirinya membacakan ikrar, di poin ke tiga tersebut ada kalimat komunisme dan khilafah yang dibawahnya ada tambahan tulisan tangan, liberalisme dan sekularisme.
“Inilah yang membuat saya bingung dalam menyusun urutan bacaannya, karena ide dan konsep pembacaan ikrar bersama ini datangnya dari ibu Fitria secara mendadak yang disampaikan kepada saya. Jadi beliaulah yang paling mengerti susunan kalimat di poin ke tiga itu,” cetusnya.
Atas insiden tersebut, sebagai perawakilan dari lembaga legislatif, Affiati menyampaikan maaf atas kekhilafan pada saat menerima aspirasi Forum Cirebon Bersatu pada Senin (6/7/2020).
“Kami tetap setia pada Pancasila dan UUD 1945 sebagai ideologi bangsa Indonesia serta menolak paham komunisme, khilafah, liberalisme dan sekularisme,” tandasnya.
BACA JUGA: 2 Pasien Positif Covid-19 di Kota Cirebon Sembuh
Selain itu, dalam waktu dekat ini Affiati akan menemui para tokoh-tokoh ulama dan masyarakat di Kota Cirebon. (M. Surya)