KABUPATEN CIREBON, SC- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon memastikan akan mengangkut semua sampah, baik sampah liar maupun sampah yang berada di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di sejumlah titik di Kabupaten Cirebon. Termasuk tumpukan sampah yang berada di belakang kios pasar buah Desa Cipeujeuh Wetan, Kecamatan Lemahabang.
Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya mengatakan, namun proses pengangkutannya akan di lakukan secara bertahap. Hal itu, mengingat keterbatasan tenaga dan armada yang di miliki DLH. “Bertahap akan di angkut, karena tenaga dan armada yang kita miliki terbatas. Saat ini kita sedang mengangkut sampah di Klangenan dan Ciledug,” ujar Deni saat di hubungi Suara Cirebon via telepon, Selasa (30/6/2020).
Terpisah, Kabid Kebersihan dan Pertamanan DLH Kabupaten Cirebon, Fitroh Suharyono menjelaskan, sampah yang di angkut DLH bukan hanya sampah yang ada di pasar atau TPSS, tapi DLH juga akan mengangkut semua sampah liar yang berada di pinggir jalan-jalan utama.
Dia menyampaikan, untuk sampah yang volumenya kecil, DLH sudah rutin mengangkutnya setiap hari. Dan untuk wilayah Cirebon Timur, kata dia, DLH sudah menyiapkan dua unit truk yang mobile mengangkut sampah setiap hari. “Kalau yang volumenya kecil kita rutin, mobile setiap hari mengangkut sampah,” tukasnya.
Sedangkan untuk sampah dengan volume besar, Fitroh mengungkapkan, pengangkutannya tidak mungkin bisa dilakukan setiap hari dengan menggunakan tenaga manusia saja. Namun, proses pengangkutannya harus menggunakan alat berat dan di lakukan seraca bertahap.
Oleh karenanya, kata dia, tidak semua sampah yang menggunung bisa langsung di angkut. Karena, DLH juga harus berkoordinasi dengan dinas lain untuk menyiapkan alat beratnya. “Kalau yang volumenya besar, harus pakai alat berat. Kita tidak mungkin pakai tenaga manusia,” paparnya.
Sebelumnya, gunungan sampah di belakang kios pasar buah Desa Cipeujeuhwetan, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, dikeluhkan banyak pihak. Selain menimbulkan aroma yang tidak sedap, tumpukan sampah tersebut juga dihawatirkan menimbulkan berbagai jenis penyakit.
BACA JUGA: Sampah di Pasar Buah Cipeujeuh Wetan Menggunung
Menurut pedagang buah, Jejen (43), tumpukan sampah tersebut tidak di angkut selama satu tahun lebih. “Yang saya tahu, sampah di sini belum pernah diangkut selama kurang lebih satu tahun, makanya jadi menggunung. Dan kami tidak tahu siapa yang harus bertanggungjawab,” kata Jejen.
Sementara itu, Kasi Ekbang Kecamatan Lemahabang, Bahrun mengungkapkan, pihaknya juga sudah melaporkan persoalan tersebut ke DLH. Namun sampai saat ini masih belum ada jawaban dari pihak DLH. Seharusnya, kata Bahrun, dinas terkait cepat tanggap terhadap persoalan sampah di pasar buah Desa Cipeujeh Wetan.
“Tapi ya mungkin keterlambatan itu karena kesibukan (pihak DLH) atau hal lainnya,” ungkapnya. (Islah)