KABUPATEN CIREBON, SC- Kondisi fisik kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon masih jauh dari standar ideal. Pasalnya, kondisi kantor belum bisa menunjang beban tugas BPBD karena standar ideal baru terpenuhi 40 persennya saja.
Hingga saat ini, tercatat sudah menginjak tahun ke empat BPBD menempati kantor yang tidak representatif tersebut. Demikian disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan di ruang kerjanya, Kamis (16/7/2020).
“Kalau kondisi legal formal, kantornya sudah dalam bentuk kepemilikan BPBD Kabupaten Cirebon. Memang definitif kantornya semacam ini, tapi kondisi kantor dalam kontek fisik, harapannya masih jauh dari standar ideal,” ujar Alex.
Menurut Alex, kondisi kantor saat ini masih belum menunjang beban tugas BPBD yang terdapat hampir 60 pegawai di dalamnya. Jika diukur, kata Alex, kantor BPBD sekarang baru masuk standar 40 persen yang bisa memfasilitasi kantor tangguh bencana. Dengan kondisi tersebut, pihak BPBD sampai harus membuat tenda untuk bisa menampung peralatan yang dimiliki.
Bukan hanya itu, kondisi tersebut juga membuat pihak BPBD khawatir dengan keberadaan sejumlah peralatan digital yang bersifat safety prosedur keamanan. “Sehingga kalau tempatnya tidak representatif untuk menyimpan, alat itu rusak. Dan kalau digunakan untuk menyelamatkan, malah khawatir tidak selamat,” kata Alex.
Untuk itu, dia berharap, tahapan pembangunan gedung baru BPBD yang sudah diajukan sebelumnya bisa segera dilaksanakan. “Pengajuan gedung sudah, bahkan sudah pada tahap kajian, DPA sudah, DED sudah. Bahkan maketnya juga sudah, tapi karena kondisi Covid-19 sementara ditunda terlebih dahulu. Besar harapan kami tetap bisa ditindaklanjuti,” harapnya.
BACA JUGA: BPBD Kabupaten Cirebon Miliki WRS
Dia mengungkapkan, total pengajuan untuk pembangunan gedung baru BPBD sebesar Rp21 miliar. Dari total anggaran tersebut, untuk tahap pertama sebesar Rp4,6 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Cirebon batal direalisasi tahun ini. Sedangkan rencana lokasinya, yakni di Kelurahan Kenanga dengan luas lahan 5000 meter.
“Kita juga akan sharing dengan kepala BPBD provinsi tentang bagaimana bisa mewujudkan Cirebon yang tangguh bencana yang di dalamnya pasti ditunjang sarana prasarana,” paparnya. (Islah)