MAJALENGKA, SC- Di tengah masa pandemi covid-19, sejumlah petani di Kabupaten Majalengka memilih menyimpan hasil panen mereka dalam bentuk gabah. Hal itu mereka lakukan dengan pertimbangan tidak ada kepastian kapan pandemi akan berakhir, serta daya tahan gabah yang dapat disimpan lebih lama.
Menurut sejumlah petani, pandemi Covid-19 memaksa petani untuk tidak menjual seluruh hasil panennya. Hal itu dilakukan untuk berjaga-jaga, mengingat belum dapat diketahui kapan pandemi akan berakhir.
“Sengaja untuk hasil panen padi kali saya simpan untuk persediaan beras bagi keluarga, setidaknya untuk beberapa bulan ke depan sampai panen lagi,” ujar Riswa, warga Desa/Kecamatan Bantarujeg, Kamis (9/07/2020).
Menurut Riswa, dengan menyimpan Gabah Kering Giling (GKG) dapat dipergunakan kapan saja ketika diperlukan digiling menjadi beras. Meski sebenarnya kata dia menyimpan hasil panen untuk persiapan dalam jangka waktu tertentu bukan hal yang baru bagi petani di daerahnya. Namun, kali ini jumlah penyimpanan ditambah untuk menjaga kemungkinan karena adanya wabah Corona.
“Menyimpan sebagian hasil panen ini bukan hal baru, hanya saja kali ini lebih banyak jumlahnya yang disimpan untuk berjaga-jaga,” katanya.
Hal yang sama dilakukan oleh Jajat , petani lainnya di Desa Sindanghurip Kecamatan Bantarujeg. Dia mengatakan, sebelum Corona, padi yang disimpan biasanya untuk persiapan beras paling lama untuk tiga bulan ke depan.
BACA JUGA: Obyek Wisata Dibuka, Pedagang Senang
Namun, karena ada pandemi Corona jumlah gabah yang disimpan untuk persiapan ditambah untuk kebutuhan selama empat sampai lima bulan ke depan. “Hanya berjaga-jaga saja, karena selama pendemi apa-apa menjadi sulit, perekonomian juga seperti tidak berjalan, makanya saya simpan gabah kali ini lebih banyak dari sebelumnya,” tuturnya.
Dengan persiapan padi tambahnya, dia mengaku lebih tenang bekerja. Sebab beras sebagai kebutuhan pangan harian bagi keluarga dalam jangka waktu tertentu telah tercukupi. “Mudah-mudahan wabah ini segera berakhir agar kehidupan ekonomi masyarakat desa dapat berjalan normal seperti semula,” harapnya. (Dins)