KABUPATEN CIREBON, SC- Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Ronianto, menyebut Bupati Cirebon sudah memberi izin Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka langsung. Hal itu, sejalan dengan sinyal dari Gubernur Jawa Barat yang memperbolehkan KBM tatap muka bagi daerah yang sudah masuk zona hijau.
Menurut Ronianto, pelaksanaan KBM tatap muka di sejumlah SD di Kabupaten Cirebon ditargetkan sudah bisa berjalan pada bulan Agustus ini. “Kita sudah seizin Pak Bupati. Untuk target kayaknya dalam bulan ini kita akan coba untuk simulasi KBM tatap muka (di masa) AKB di sekolah-sekolah yang zona hijau saja,” ujar Ronianto, Jumat (7/8/2020).
Dia menjelaskan, penilaian daerah zona hijau di Kabupaten Cirebon dilihat dari per kecamatan. Dari sejumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon, kata Roni, mayoritas sudah masuk zona hijau. Artinya, daerah yang masih belum zona hijau hanya tersisa beberapa kecamatan saja. “Jamblang masih zona biru, Plered merah, Gunungjati kuning. Kalau Kapetakan, Suranenggala hijau,” kata Roni.
BACA JUGA: Pemkab Cirebon Kaji Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
Dijelaskan, pihaknya kini masih melakukan kajian tentang pelaksanaan KBM tatap muka yang sesuai dengan standar protokol kesehatan. Saat ini, imbuh Roni, proses pembelajaran yang sedang berjalan adalah dengan sistim guru kunjung. Sistem tersebut yakni, guru datang mengunjungi rumah-rumah siswa yang dipergunakan sebagai tempat belajar kelompok.
Dengan sistim tersebut, sebenarnya Roni mengaku riskan karena proses pembelajaran dipastikan tidak sesuai standar protokol kesehatan. “Suhu tubuh tidak diukur, kemungkinan tempat cuci tangan juga tidak tersedia. Nah itu sebuah dilema. Kalau di sekolah (nanti) jarak kita atur, ada wastafel, tes suhu, dan lainnya. Yang jelas, teknisnya sedang kita kaji dulu supaya pembelajaran berdasarkan protokol kesehatan, semuanya aman,” paparnya. (Islah)