KABUPATEN CIREBON, SC- Pandemi Covid-19 dipastikan tidak berpengaruh terhadap Program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Iyan Ediyana mengatakan, tidak adanya pengaruh Covid-19 terhadap program KB ini karena program dinas mengarah pada metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), yakni dengan menggunakan implan selama 5 sampai 8 tahun.
“Ya karena sebelum adanya pandemi ini kita sudah terapkan metode kontrasepsi jangka panjang,” ujar Iyan, kemarin.
Terlebih, kata Iyan, berdasarkan data yang ada, tingkat kelahiran di Kabupaten Cirebon masih dalam ambang batas seimbang. Karena capaian 74 persen dari pasangan usia subur dipastikan sudah mengikuti program KB.
“Tingkat kelahiran kita nilai masih seimbang, apalagi sebesar 74 persen dari pasangan usia subur mengikuti program KB,” kata Iyan.
Meskipun jumlah angka kelahiran bayi dinilai masih aman, namun pihaknya akan terus melakukan terobosan baru dalam program KB di Kabupaten Cirebon. Iyan menjelaskan, 10 dari 105 Kampung KB di Kabupaten Cirebon akan dijadikan kampung percontohan bagi seluruh desa se Kabupaten Cirebon.
“Targetnya pada tahun 2021 bisa tercapai secara maksimal, sehingga bisa menjadi contoh bagi masing-masing desa nantinya,” papar Iyan.
Ia menyebut, kategori kampung KB di Kabupaten Cirebon terdiri dari kategori dasar, berkembang dan mandiri. Dimana target Pemkab Cirebon sendiri adalah pada kategori berkembang yang di dalamnya ada beberapa sektor yang harus masuk seperti pertanian dan perdagangan.
“Target kita sendiri kampung KB itu ada di kategori berkembang, dimana beberapa sektor harus masuk seperti pertanian dan perdagangan,” papar Iyan.
BACA JUGA: UPTD P5A Talun Sambut Hari Kontrasepsi Sedunia
Selain itu, pihaknya juga akan membuat suatu terobosan dengan menyatukan koordinasi bersama dinas teknis lainnya guna menunjang berjalannya program yang akan dicapainya tersebut.
“Sebenarnya sih sekarang istilahnya menjadi Kampung Keluarga Berkualitas mengingat yang disentuh dalam program ini berkaitan dengan ketahanan keluarga termasuk juga menekan pernikahan di usia dini,” tandasnya. (Islah)