DI era modern ini, berbicara di depan umum atau yang kerap disebut public speaking, seharusnya bukan lagi salah satu hal yang ditakuti. Namun ternyata sebagian orang masih merasa sering tidak percaya diri (PeDe) saat harus berbicara di depan banyak orang.
Hal berbeda justru diperlihatkan sosok perempuan berparas cantik yang satu ini. Herny Gusbrava MPd CH CHt CNLP demikian nama dan gelar yang disandang perempuan berusia 39 tahun yang dilahirkan di Bandung pada 21 November 1981 lalu.
Kemampuannya berbicara di depan banyak orang telah dilakukannya sejak remaja. Karenanya tak heran sederet prestasi telah membuatnya dipercaya untuk mengisi beberapa acara sebagai narasumber.
Perempuan hebat yang memiliki hobi mengamati, mendengar, berbicara, dan beraksi tersebut, merupakan salah satu dosen andalan jurusan BKI IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Ia juga memiliki berbagai macam profesi lain yang digelutinya.
“Ya saya saat ini menjadi dosen BKI, selain itu juga sebagai konsultan pendidikan, instructure of self development, instructure of hypnotherapist, penulis naskah film, instructure of capacity building program, praktisi konseling, penggiat sosial stop narkoba dan HIV, pembina HG community, pembina komunitas psikologi film, Dosen BKI, dan Satgas Covid-19 IAIN SNJ Cirebon,” ungkapnya kepada Suara Cirebon, Minggu (18/10).
Selain itu, perempuan yang kerap disapa HG ini mencatatkan sejumlah prestasi dan karya selama hidupnya, dirinya menjadi penulis naskah dan aktris film “Bangunkan Aku”, pembuat program capacity building terbaik untuk berbagai perusahaan dan sekolah tahun 2014.
“Saya juga pernah menjadi peneliti di bidang kompleksitas perilaku manusia tahun 2014 dan sampai sekarang, pembina Rutan Pelabuhan I Kota Cirebon Divisi Konseling tahun 2017-2020, praktisi konseling, wanita inspiratif tahun 2014, kreator hypnobeauty program tahun 2013-2020, inovator terbaik di bidang pengembangan diri tahun 2013-2020, dan best national public speaker tahun 2014-2020,” paparnya.
Pegiat public speaking ini memberikan kiat atau kunci menjadi public speaker yang baik.
“Sebagai hayawan natiq (hewan yang dapat berbicara/berakal), kita harus berbicara dengan ilmu dan kerendahan hati, berbicaralah dengan hati,” katanya.
“Sebelum berbicara, harus terlebih dahulu mengetahui apa saja yang harus dibicarakan (dipersiapkan) dan apa saja yang tidak perlu dibicarakan. Saat menjadi pendengar, jadilah pendengar yang baik dan memberikan respon serta penghampiran dengan cinta. Selain itu, bangunlah mental dan pembiasaan diri mencari pengalaman berbicara di depan orang, mulai dari teman hingga di depan khalayak umum, maka semua tantangan bisa teratasi,” imbuhnya. (Yusuf)