KOTA CIREBON, SC- Sejumlah organisasi eksternal kampus di Cirebon menolak wacana pergantian nama Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi Provinsi Sunda.
Penolakan itu dikemukakan organisasi eksternal kampus yang tergabung kelompok Cipayung yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan ergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Ketua Pengurus Cabang (PC) PMII Cirebon, Rahmat Al Bayan mengatakan, usulan pergantian nama provinsi ini perlu adanya kajian dari berbagai sudut pandangan, karena Provinsi Jabar tidak hanya dihuni warga yang bersuku Sunda saja.
“Kita tahu bersama Jawa Barat di dalamnya juga ada warga Cirebon dan sebagainya yang secara kultur perlu kita hargai sebagai keragaman Jawa Barat,” kata Bayan, saat dihubungi Suara Cirebon, Selasa (20/10/2020).
Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati itu menambahkan, mengusulkan perubahan nama provinsi sah-sah saja, asal jangan sampai menuai polemik warga Jabar.
“Apalagi di era pandemi seperti ini, masih banyak usulan-usulan yang lebih kongkret daripada mengganti nama provinsi,”ujar Bayan.
Terlebih, lanjut dia, jika usulan tersebut tanpa dasar dan tidak melibatkan suku lain.
“Seperti bagaimana inovasi penguatan ekonomi yang berimplikasi pada kesejahteraan warga,” tambah Bayan.
Senada, Ketua GMNI Cirebon Rifki mengatakan, meski dirinya merupakan warga Majalengka yang memiliki adat dan budaya Sunda, namun tetap menolak usulan pergantian nama Provinsi Jabar ke Provinsi Sunda.
“Saya ini kan orang Majalengka katakanlah lahir dengan adat dan budaya Sunda. Tapi saya sendiri memang tidak setuju kalau memang Jabar ini mau diubah menjadi Sunda,” kata Rifki.
Walaupun masih usulan, menurut Rifki, justru hal tersebut akan menjadi suatu polemik. Tidak menutup kemungkinan malah akan melahirkan perpecahan di Jabar sendiri.
“Khusus nya masyarakat Cirebon dan Indramayu saya kira akan menolak keras, karena dua daerah itu mempunyai kultur budaya dan bahasanya sendiri, tidak seperti masyarakat Jabar pada umumnya,” ujar Rifki.
BACA JUGA: Pro-Provinsi Sunda: Bukan Suku Tapi Bangsa Sunda
Hal serupa juga disampaikan Ketua HMI Cirebon, Bambang. Menurutnya, usulan pergantian nama provinsi akan mendiskriminasi Suku Sunda dengan Jawa.
“Tidak setuju itu namanya diskriminasi suku, sedangkan di Jawa Barat bukan hanya Sunda. Kalau kita sih HMI menolak tegas, kalau misalkan Jawa atau lainnya didiskriminasikan lebih baik keluar dari Jawa Barat sekalian,” tutup Bambang. (M Surya)