MAJALENGKA, SC- Sudah saatnya Indonesia membangun kemandirian bawang putih lokal dengan mengintensifkan produksi dalam negeri. Hal itu dapat dimulai dengan mengembangkan daerah-daerah yang memiliki potensi terhadap bawang putih, dengan cara membuka lahan-lahan pertanian baru, seperti di wilayah Kabupaten Majalengka. Hal itu disampaikan anggota Komisi IV DPR RI, H. Sutrisno.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini beranggapan bahwa kebiasaan negara melakukan impor sama artinya dengan Indonesia menghidupi rakyat negeri lain, dan mengabaikan kesejahteraan rakyatnya sendiri. Karena itu Sutrisno berharap ada political will dari pemerintah untuk senantiasa mengutamakan para petani lokal dalam rangka mewujudkan swasembada bawang putih.
“Tujuan kehadiran pemerintah itu kan untuk melayani rakyat agar bisa hidup sejahtera. Jadi jangan selalu diadu hasil produk kita dengan produk luar atau impor. Peran pemerintah ke depan bagaimana lebih mengedepankan produksi dalam negeri,” katanya, Senin (26/10/2020).
Disebutkan, pemerintah telah mencanangkan swasembada bawang putih di tahun 2021, seperti disampaikan oleh Menteri Pertanian. Swasembada bawang putih seperti yang disampaikan menteri Pertanian ini jangan hanya sekedar janji politik semata.Pemerintah harus lebih berkonsentrasi serta melakukan pengawasan langsung ke lapangan guna mendukung program tersebut melalui kebijakan anggaran.
“Dalam setiap kesempatan saya sering menyampaikan agar konsentrasi pembiayaannya, anggarannya, jangan setiap tahun kita bicara ingin swasembada bawang putih, tapi anggaran tiap tahun di kementerian khususnya Dirjen Holtikultura hanya menganggarkan 5000 hektare. Kalau sungguh-sungguh dan ingin tidak mengimpor, tingkatkan produksi, tingkatkan lahannya, tingkatkan anggarannya,” jelasnya.
Luas lahan pertanian saat ini lanjutnya dinilai masih kurang untuk memenuhi swasembada komoditi bawang putih. Ketersediaan lahan di daerah pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan tidak terlalu tinggi masih kurang mencukupi.
BACA JUGA: Petani Majalengka Was-was, Volume Air Irigasi Makin Menyusut
“Karena yang tahu area adalah pemda, nanti kebijakan ada di kementerian (Kementerian Pertanian). Selama ini apa yang juga saya temukan itu bukan karena daerah juga menemukan, daerah itu tidak tahu bahwa saya menemukan areal bawang putih yang luas di Kabupaten Majalengka. Jadi, aktivitas, peran aktif, kreativitas, juga harus didorong, agar daerah pun juga melakukan kebijakan yang sama dengan pusat,” kata Sutrisno.
Sutrisno menambahkan, pihaknya mendorong agar pemerintah juga memikirkan wadah efektif yang bisa menyalurkan hasil-hasil produksi bawang putih tersebut untuk bisa didistribusikan ke pasar. “Yang menjadi persoalan adalah bagaimana menjualnya. Ini yang juga menjadi kekhawatiran saya, jadi pemerintah harus bisa juga menjaga kondisi harganya,” pungkasnya. (Dins)