CIREBON, SC- “Globalisasi: Tantangan Kaum Akademisi Indonesia Pasca Covid-19, Kompetensi, Kualitas, dan Kolaborasi” menjadi tema webinar nasional yang gelar Himpunan Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Minggu (1/11/2020).
Dalam kegiatan ini, sejumlah pemateri dihadirkan, di antaranya Dr. H.Aan Mohammad B, M.A, Ketua Jurusan KPI IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Kemudian Dr. Didi Junaedi, M.A (Dosen IAT dan penulis buku-buku motivasi Islam) serta Romzi Ahmad (Asisten Stafsus Presiden RI- Wakil Ketua Siber Kreasi)
Dalam pemaparannya, Dr. Didi Junaedi, M.A mengatakan, bahwa kualitas mahasiswa ditentukan oleh dari apa yang ada di dalam dirinya. Sebab kompetisi itu harus didasari oleh kualitas, dan kompetisi tidak bisa.dilakukan secara sendiri, tetapi harus dengan berkolaborasi.
“Terkait dengan kualitas, tentu perlu diupgrade di internalnya. Ini maksudkan untuk memenuhi dan menjawab kualitas diri dengan dunia luar,” paparnya.
Didi Junaedi juga menyinggung soal pengaruh globalisasi dan pandemi covid 19 hingga bagaimana cara menyiasati pendidikan di masa ini. Maka menurut Didi, kuasai teknologi dan selalu mengupgrade informasi agar tidak gaptek teknologi.
Selain itu, kita semua harus tetap menjalankan protokol kesehatan sebagaimana anjuran pemerintah dan tidak mengkaitkan pandemi.covid 19 ini dengan budaya dan agama. Artinya, ini soal kesehatan, maka protokol kesehatan harus tetap dilakukan di mana pun kita berada.
“Jadi kita semua harus selau mengupgrade diri, mengupgrade informasi, hal ini untuk menjawab tantangan globalisasi dan revolusi industri. Sebab yang dibutuhkan pada era ini yakni kecerdasan intelektual dan penguasaan teknologi,” jelasnya.
Sementara itu, Dr H Aan Mohammad B, M.A menyatakan, gobalisasi dan era industrialisasi menuntut semua memiliki keahlian.
Maka, seorang akademisi harus dapat meminimalisir dampak globalisasi, misalnya seperti hoax. Selain itu, mahasiswa dan akademisi juga haus memiliki tantangan, yakni budaya kecerdasan. (Arif)