BANDUNG, SC- Para pria diminta lebih berperan dalam program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana). Salah satunya dengan menjadi peserta keluarga berencana (KB) pria.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat memberikan sambutan kegiatan dalam rangka peringatan Hari Vasektomi Sedunia di Rumah Sakit Kebonjati, Jalan Kebonjati, Kota Bandung, Senin (9/11). Yana sendiri sudah terlebih dahulu mencontohkan dengan menjalani vasektomi alias metode operasi pria (MOP).
Dalam kegiatan tersebut diisi penyerahan penghargaan atas capaian 100 persen Kota Bandung dalam kegiatan pelayanan serentak satu juta akseptor dalam rangka peringatan ke-27 Hari Keluarga Nasional (Harganas) dan Hari Kontrasepsi Sedunia belum lama ini. Selain itu, turut diserahkan perlengkapan dan bingkisan bagi anggota kelompok motivator KB pria.
“Saya bersyukur sebagai bagian dari para pria sejati ini untuk berperan aktif untuk masa depan bangsa dan masa depan keluarga. Juga menjadi motivator untuk mengajak para pria lain untuk menjadi peserta program keluarga berencana. Program KB atau kini menjadi Bangga Kencana seolah-olah hanya untuk kaum perempuan. Padahal, laki-laki juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk membangun keluarga berkualitas dengan cara turut mengendalikan kelahiran,” jelas Yana.
Yana menandaskan, program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang secara keseluruhan disebut Bangga Kencana menuntut peran kaum pria. Peran kaum pria sangat penting, baik dalam konteks sebagai kepala rumah tangga maupun sebagai pengarah masa depan keluarga khususnya, serta pengarah masa depan bangsa pada umumnya. “Program KB bukan hanya tanggung jawab kaum ibu. Karena itu, para pria pun harus berpartisipasi di dalamnya, melalui kontrasepsi mantap atau vasektomi secara sukarela,” tegas Yana.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat, Kusmana mengaku sangat bangga kepada Wakil Wali Kota Yana Mulyana. Keperpihakannya pada program Bangga Kencana tidak saja ditunjukkan melalui kebijakan Pemerintah Kota Bandung. Lebih dari itu, Yana menjadi role model bagi pimpinan daerah lainnya dengan menjadi peserta KB pria.
“Kehadiran Kang Yana merupakan energi dan spirit memajukan Bangga Kencana. Kang Yana menjadi role model karena menjadi peserta KB Pria. Nah, Hari Vasektomi Sedunia ini merupakan penghargaan kepada bagi para suami yang bersedia menjalani vasektomi,” ungkap Ayah Uung, sapaan Kusmana.
Uung secara khusus melaporkan kepada Kang Yana tentang rebranding yang dilakukan BKKBN. Perubahan akronim dari KKBPK (kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga) menjadi Bangga Kencana membawa pesan penting terkait pengarusutamaan pembangunan keluarga. Sebelumnya, program KB atau KKBPK identik dengan kontrasepsi. Dengan perubahan tersebut, Uung berharap cara pandang masyarakat terhadap program juga berubah.
“Program KB itu bukan kontrasepsi. KB itu merencanakan dari awal. Belum banyak yang menyadari secara hakiki pembangunan keluarga. Pembangunan keluarga jadi entry point karena tidak ada satu keluarga pun yang tidak memiliki rencana. Kini saatnya bersama-sama merencanakan keluarga berkualitas. Caranya dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga. Bila delapan fungsi ini diimplementasikan dalam keluarga, maka akan terwujud keluarga berkualitas,” sambung Uung.
Di sisi lain, Uung menyampaikan terima kasih kepada Direktur RS Kebonjati yang telah bekerja sama dengan DPPKB Kota Bandung untuk menyelenggarakan pelayanan vasektomi. Bukan tanpa alasan, rumah sakit yang didirikan perkumpulan masyarakat Tionghoa pada 1943 tersebut merupakan satu-satunya rumah sakit swasta di Kota Bandung yang melayani vasektomi. (Malik)