SUMBER, SC – Sebanyak 8 orang guru yang bertugas di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni mengatakan, berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, Rabu (18/11/2020), terdapat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang didominasi kalangan guru.
Menurut Enny, kasus konfirmasi positif di kalangan pendidik itu masih mungkin berubah. Pasalnya, hasil pemeriksaan belum semuanya keluar.
“Jumlah 8 guru terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan data yang masuk hari ini (kemarin, red). Itu dapat (paparan)-nya dari mana, kita susah karena sekarang sudah transmisi lokal,” kata Enny kepada awak media, Rabu (18/11/2020).
BACA JUGA: 69 WNA Pekerja PLTU Cirebon Positif Covid-19
Menurut Enny, penyebarannya diduga karena guru kurang menjaga protokol kesehatan (Prokes) setelah bertemu banyak orang, bahkan bertemu sembarang orang. Karena, saat ini guru sudah memulai aktivitas KBM tatap muka.
“Karena memang ketemu banyak orang, siapa saja. Kemudian mungkin pas lalai tidak memakai masker, tidak jaga jarak, tidak cuci tangan akhirnya terkena. Jadi Prokesnya kurang dijaga, akhirnya ada guru yang kena,” kata Enny.
Menurutnya, swab test untuk kontak erat terus dilakukan dan masih berproses. Swab dilakukan bersamaan dengan swab masif untuk para Tenaga Kesehatan (Nakes) di seluruh Puskesmas Kabupaten Cirebon.
“Kalau rekomendasi kami dari Dinkes, pada saat guru positif, sekolah itu harus tutup dulu. Kemudian yang kontak ditracing (lacak), termasuk siswanya juga,” papar Enny.
Setelah melakukan isolasi mandiri dan hasil pemeriksaan PCR-nya negatif, lanjut Enny, baru diperbolehkan KBM tatap muka kembali.
BACA JUGA: Optimis, Tahun 2021 IAIN Cirebon Jadi UIN
Selain guru, per hari Rabu kemarin, beberapa tenaga kesehatan (nakes) di sejumlah Puskesmas juga dinyatakan positif Covid-19. Kondisi itu terjadi, kata Enny, karena nakes juga bertemu banyak orang sehingga berisiko besar terpapar Covid-19.
“Ada beberapa nakes yang terkonfirmasi, per hari ini saja saya dapat laporan dari Puskesmas Pangenan, Pasaleman, Gegesik dan Puskesmas Mundu. Tapi kalau Mundu sudah sejak kemarin (Selasa, red),” paparnya.
Untuk Puskesmas yang nakesnya terkonfitmasi positif Covid-19, maka secara otomatis Puskesmas tempat Nakes bertugas harus ditutup sementara guna sterilisasi. Namun, kali ini penutupan Puskesmas hanya diberlakukan satu hari.
“Untuk pelayanan, kalau betul-betul swab massal, misal hari ini swab massal dan ternyata ada yang positif satu, berarti hanya sehari tutupnya, karena untuk sterilisasi. Yang kontak eratnya dilakukan di rumahnya,” pungkasnya. (Islah)