SUMBER, SC- Kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon, memecahkan rekor sebagai lonjakan kasus positif terbanyak sepanjang pandemi ini berlangsung. Dalam rilis yang dikeluarkan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon pada Kamis (19/11/2020) kemarin, jumlah kenaikannya mencapai 83 kasus dalam satu hari.
Dengan penambahan tersebut, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Cirebon menjadi 1.804 orang. Dari data tersebut, 678 orang masih menjalani isolasi, baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri. Dari penambahan kasus tersebut, ada penambahan 1 kasus meninggal dunia. Sehingga, saat ini jumlah kasus meninggal dunia ada 117 kasus.
Kabag Humas Pemkab Cirebon, Nanan Abdul Manan membenarkan, adanya penambahan 83 kasus baru Covid-19 dalam sehari dan menjadi penambahan terbanyak sejak pandemi Covid-19 merebak. Menurut Nanan, hal itu tak lepas dari upaya Pemkab Cirebon yang melakukan tes swab (usap) secara masif, dalam beberapa bulan terakhir ini.
“Selain memaksimalkan pencarian kasus melalui tracing dan tracking, kita juga lakukan swab test secara acak ke komunitas warga yang rentan terpapar Covid-19. Jadi swab test yang kita lakukan benar-benar masif,” kata Nanan kepada Suara Cirebon, Kamis (19/11/2020).
BACA JUGA: Delapan Guru di Kabupaten Cirebon Positif Covid-19
Dikatakan Nanan, Pemkab Cirebon sudah mengantisipasi berbagai kemungkinan akan terjadinya lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 ini. Diantaranya dengan meminta setiap rumah sakit yang menangani kasus Covid-19, baik swasta dan rumah sakit pemerintah daerah untuk menambah ruang perawatan untuk penanganan pasien Covid-19.
“Sudah ada beberapa rumah sakit yang mulai menambah ruang perawatan, baik swasta ataupun rumah sakit pemerintah. Informasi yang kami terima seperti itu,” ujar Nanan.
Dengan jumlah kasus yang terus bertambah ini, imbuh Nanan, harus dijadikan perhatian dan peringatan agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan dan selalu mengikuti anjuran pemerintah dalam upaya menekan kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Cirebon.
“Dari data terbaru itu yang terpapar Covid-19 ada nakes, kepala desa, ada perangkat desa, lalu guru dan lainnya. Total kasus baru ada 83, ya cukup banyak,” paparnya.
BACA JUGA: Optimis, Tahun 2021 IAIN Cirebon Jadi UIN
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni, mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan tempat untuk isolasi bagi tenaga kesehatan (nakes) atau warga yang tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri di rumah. Enny menyebut tempat isolasi untuk nakes dan warga tersebut ialah ruangan non-isolasi di RS Sidawangi.
Menurut Enny, kepastian RS Sidawangi sebagai tempat isolasi berdasarkan hasil pembicaraan antara Pemkab Cirebon dan pihak RS tersebut. Dari hasil pembicaraan diketahui ada 101 ruang perawatan yang bisa digunakan untuk isolasi mandiri maupun sebagai ruang perawatan.
Selain itu, kata dia, untuk memastikan pelayanan terhadap pasien Covid-19 tetap berjalan, Pemkab Cirebon sudah memerintahkan agar rumah sakit daerah milik Pemkab dan satu rumah sakit milik Pemprov Jabar yang ada di Kabupaten Cirebon untuk menambah ruang perawatannya.
“Dua rumah sakit milik Pemda yaitu rumah sakit Arjawinangun dan Waled dan RS Sidawangi itu ada 69 bed yang bisa digunakan untuk isolasi pasien Covid-19,” jelasnya.
BACA JUGA: Ayu: PAW Wakil Bupati Cirebon Mutlak Hajat PDI Perjuangan
Ditambahkan Enny, penambahan kasus terkonfirmasi positif yang terjadi setiap hari, otomatis membuat membuat sejumlah ruang isolasi yang ada di beberapa rumah sakit di Kabupaten Cirebon penuh.
“Awalnya memang kita ingin menyewah hotel, tapi banyak hotel yang keberatan, tidak mau. Akhirnya setelah rapat, disepakati lokasi isolasi mandiri dan perawatan di RS Sidawangi,” terangnya. (Islah)