MAJALENGKA, SC- Jumlah pasien positif dan yang meninggal dunia akibat positif Covid-19 di Kabupaten Majalengka yang makin bertambah membuat prihatin banyak pihak, tak terkecuali Ketua DPRD Majalengka, H. Edy Anas Djunaedi. Ia meminta pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka untuk memprioritaskan Program 3M dan 1T guna pencegahan dan penularan virus Covid-19.
Menurutnya, situasi ini harus disikapi dan dihadapi secara bersama-sama.Tak hanya pemerintah, tetapi semua warga harus menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan upaya pencegahan dan penyebaran virus Covid-19. “Ini bukan semata-mata persoalan pemerintah, tetapi juga masyarakat luas, sehingga perlu kebersamaan untuk menghadapinya,” katanya, Senin (30/11/2020).
Menurutnya, semua warga harus menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Karena semakin banyak warga disiplin dan patuh mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, maka akan semakin berkurang penularan Covid-19.
Pihaknya berharap warga Kabupaten Majalengka dapat mematuhi protokol kesehatan dengan melakukan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan Menjaga jarak) dan ditambah 1T (Tidak Berkerumun).
Menurut dia, imbauan tersebut, sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh setiap warga, 3T ditambah 1T, tapi ini harus menjadi kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari warga saat pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Pasien Covid-19 Meninggal Bertambah
Berdasarkan hasil penelitian Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan September kata politisi PDIP menyebutkan, bahwa lebih dari 90.000 warga Indonesia yang disurvei sudah menggunakan masker. Sedangkan 75,35 persen dari warga yang disurvei sudah mencuci tangan menggunakan sabun selama 20 detik dan 73,54 persen menerapkan jaga jarak atau physical distancing.
Terkait dengan hal itu lanjutnya, ia meminta Pemkab Majalengka agar memberikan prioritas pada program 3M dan 1T. “Sebelum ada obat dan vaksinnya, maka saat ini protokol kesehatan merupakan cara yang dianggap efektif memerangi Covid-19. Maka sosialisasi dan edukasi 3M dan 1T kepada warga tetap harus dilakukan,” jelasnya. (Dins)