KABUPATEN CIREBON, SC – Batik Mande Praja Caruban resmi dilaunching Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, di studio televisi lokal Cirebon, Senin (30/11/2020) malam.
Batik tersebut akan digunakan oleh seluruh pegawai Pemkab dan aparat pemerintah desa di Kabupaten Cirebon. Batik dengan warna dasar perpaduan putih dan coklat dengan motif dominan mega mendung, wadasan dan motif lainnya itu, sebagai pengganti batik merah yang digunakan sebelumnya.
Bupati Cirebon, H Imron mengatakan, desain batik tersebut dihasilkan dari lomba desain batik yang diselenggarakan pada tahun 2019 lalu. Menurutnya, hak cipta desain batik menjadi milik Pemkab Cirebon.
Untuk penggunaan batik tersebut sebagai pengganti batik merah, kata Imron, pihaknya sudah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) nomor 47 tahun 2020 tentang Perubahan atas Perbup Nomor 40 tahun 2019 tentang Pakaian Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah dan PNS di lingkungan Pemkab Cirebon.
“Ini hasil sayembara dan pemenangnya diberikan hadiah, sedangkan hak dan motif batiknya digunakan oleh Pemda dan sudah ada Perbup-nya,” kata Imron.
Menurut Imron, batik Mande Praja Caruban dibuat oleh 287 pengrajin batik dari 11 desa di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Plered, Tengahtani dan Kecamatan Ciwaringin. Selain kualitasnya terjamin, lanjut Imron, pemesanan batik pada pengrajin langsung ini dimaksudkan untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Sementara itu, Kadisbudparpora Kabupaten Cirebon, H Hartono mengatakan, ada banyak filosofi yang terkandung dalam batik tersebut. Motif utama dari batik tersebut, kata Hartono, Mande (Bale/Tajug) yang berarti suatu bangunan tempat berkumpul untuk berembuk, berbincang, musyawarah mengerjakan ilmu atau komunikasi lainnya.
“Dimana pada zaman dahulu Mbah Kuwu Cirebon memerintahkan kepada seluruh Ki Gede untuk membangun Mande yang fungsi utamanya adalah untuk syiar Islam,” katanya.
Kemudian arti Praja, sambung Hartono, ialah pegawai pemerintah atau orang-orang yang beraktivitas di lingkungan pemerintah. Menurutnya, Praja juga bermakna struktur pemerintah dengan seluruh komponen pendukungnya. Sedangkan Caruban artinya adalah Cirebon yang menunjuk pada daerah Kabupaten Cirebon dengan segala keanekaragaman penduduknya, kekayaan alamnya serta aneka potensi budayanya.
“Caruban merupakan bahasa asli dari nama daerah Cirebon di masa lalu yang berarti campuran, untuk lebih memberikan kesadaran akan daerah yang multi kultur, terbuka dan toleran dengan segala potensi yang dimilikinya,” kata Hartono.
BACA JUGA: DPRD Kabupaten Cirebon: Wajar Bangunan Centra Batik Trusmi Tak Terurus
Ia menjelaskan, untuk tahap pertama pihaknya sudah memesan sebanyak 5.000 potong kain batik ke pengrajin melalui Dinas Koperasi dan UMKM.
“Pakain batik ini akan digunakan pada minggu genap setiap hari Kamis dan akan dimulai digunakan pada bulan Desember ini,” pungkasnya. (Islah)