MAJALENGKA, SC- Menjelang tahun baru 2021 sejumlah harga komoditi di tingkat pasar tradisional mengalami kenaikan signifikan. Kondisi tersebut dikeluhkan bukan hanya oleh pembeli, tapi juga oleh pedagang.
Salah satu pedagang sayu-mayur, Firman, mengatakan, pandemi Covid-19 yang terus berlarut membuat daya beli masyarakat menurun. Hal itu terlihat dari omzet penjualan lapaknya yang terus menurun. Menurutnya, kondisi itu juga dialami temannya sesama pedagang sayur-mayur. “Akibat pendemi ini, penjualan menjadi menurun, sekarang ditambah harga sejumlah komoditi naik,” ujar Firman, Senin (28/12/2020).
Ia mengatakan, kenaikan harga sejumlah komoditi mulai terjadi sejak sepekan sebelum Natal. Kenaikan yang sangat dirasakan oleh pembeli dan pedagang diantaranya cabai merah. Harga cabai merah naik Rp 20 ribu dari harga sebelumnya. “Sekarang harga Rp 70 ribu, sebelumnya Rp 50 ribu/kg. Sekarang harga cabai hijau Rp 20 eibu/kg, dan harga cabai rawit Rp 40 ribu, naik Rp 10 ribu dari sebelumnya,” kata Firman.
Kenaikan serupa juga terjadi pada komoditi lainnya, seperti daging ayam yang naik menjadi Rp 40 ribu/kg dan telur menjadi Rp 28 ribu, naik Rp 4 ribu dari harga semula. Senada disampaikan pedagang lainnya di pasar Sindangkasih, Madudin. Menurutnya, kenaikan harga selalu terjadi saat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Terlebih, kata dia, saat ini pasokan sayuran dari petani agak berkurang dari petani karena banyak yang busuk akibat intensitas hujan yang tinggi. “Biasanya harga akan kembali normal setelah tahun baru nanti,” ucapnya. (Dins)