SUMBER,SC- Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Fery Afrudin mengatakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) mempunyai arti yang sangat strategis dalam pengembangan koperasi kearah yang lebih baik.
“Karena dalam rapat anggota tahunan ini, akan dibahas laporan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas, serta rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan biaya koperasi,” kata Fery pada RAT Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Tunas Kencana” Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) di Gedung PGRI Sumber, Rabu (27/01).
Fery juga menandaskan, pertanggungjawaban ini penting dilakukan untuk mengukur kinerja pengurus dan pengawas serta mengevaluasi seluruh program kegiatan, agar kinerja koperasi dapat diperbaiki dan lebih disempurnakan lagi.
Sementara itu Wakil Ketua Dekopinda Kabupaten Cirebon, H. Ma’mun Efendi dalam sambutannya menjelaskan dalam meningkatkan kualitas organisasi koperasi, diharapkan semua unsur dalam koperasi seperti pengurus, pengawas, dan anggota, hendaknya dapat mengoptimalkan tugas, fungsi dan perannya masing-masing.
“Misalnya anggota koperasi jangan mempunyai sikap dan kesadaran yang keliru dengan pinjaman uang yang telah dilakukan, karena pinjaman tersebut akan menjadi beban koperasi manakala tidak diimbangi dengan kesadaran para anggota koperasi itu sendiri untuk secara displin melunasinya,” ungkap Ma’mun.
Menyinggung rencana digitalisasi Koperasi Tunas Kencana, Dekopinda mendukung penuh pelaksanaan tersebut, karena koperasi di Kabupaten Cirebon kini telah bertahap memanfaatkan teknologi tersebut sehingga dapat bertahan memasuki industry 4.0.
Dalam arahannya Kepala DPPKBP3A Iyan Ediyana antara lain menyampaikan, RAT bagi sebuah koperasi merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan, karena RAT merupakan sendi utama dalam menggerakkan koperasi. Selain itu, RAT juga sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi dalam koperasi, yang menyatakan bahwa kekuatan utama organisasi koperasi adalah pada anggota.
Sementara itu, Ketua KPRI Tunas Kencana Husein Fauzan mengungkapkan, sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, koperasi dituntut untuk menyesuaikan dengan perkembangan tersebut.
Oleh karena itu, tahun buku 2021 Koperasi Tunas Kencana berencana memanfaatkan teknologi digital dengan menggunakan platform e-commerce, aplikasi retail online dan pengembangan aplikasi bisnis lainnya, yang akan terintegrasi melalui jaringan ke berbagai institusi baik pemerintah maupun institusi bisnis, sehingga perkembangan koperasi dapat menyesuaikan diri dan bertahan di era Revolusi Industri 4.0.
“Koperasi dituntut untuk berubah menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Apabila tidak, maka koperasi akan ketinggalan dan tergerus perkembangan tersebut,” terangnya.
Disebutkan, dalam RAT ini, setiap anggota di samping mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU), pengurus juga memberikan uang duduk sebesar Rp1 juta plus transport Rp 500 ribu, jadi total Rp1,5 juta. “Saya yakin di Kabupaten Cirebon bahkan di Indonesia belum ada KPRI yang memberikan uang duduk dan transport sebesar itu bagi para anggotanya,” beber Fauzan.
Disamping itu, tambah Fauzan, pengurus juga menyediakan doorprize sebesar Rp30 juta
yang diberikan dalam bentuk barang dan uang. Doorprize tertinggi dalam bentuk uang sebesar Rp4 juta dan terendah Rp 500 ribu dalam bentuk uang dan barang (paket). (Malik)