CIREBON, SC- Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Cirebon melakukan audiensi dengan Politeknik Pariwisata Prima Internasional di kampus setempat yang beralamat di Jalan Perjuangan, Nomor 18, Sunyaragi, Kota Cirebon, Senin (8/2/2021).
Ketua Harian Kadin Kota Cirebon, Ismayasari mengatakan, audiensi tersebut membahas sejumlah program Kadin yang dapat disinergikan dengan kampus tersebut.
“Kadin memiliki program education solution yang di dalamnya mendukung perekonomian Indonesia di bidang perhotelan, pariwisata, dan ekonomi kreatif,” katanya usai audiensi.
Untuk itu, Ismayasari menjelaskan, pihaknya mensinergikan program tersebut dengan kampus-kampus, seperti dengan Politeknik Pariwisata Prima Internasional melalui tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kita juga mendukung didirikannya koperasi kampus untuk mahasiswa, inkubator bisnis untuk mahasiswa, juga pihak kampus untuk memberikan narasumber yang kompeten untuk kita mengadakan pelatihan-pelatihan kepada anggota Kadin itu sendiri,” jelasnya.
Jadi, imbuh Ismayasari, intinya audiensi ini adalah untuk pengembangan Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan ekonomi di Kota Cirebon, seperti di bidang perhotelan dan pariwisata.
“Berdasarkan masukan dari stake holder, yang paling seksi di Cirebon ini yang dapat dijadikan destinasi adalah kuliner, wisata religi, kota pusaka, dan budaya,” terangnya.
Sehingga, papar Ismayasari, sudah saatnya Cirebon ini memiliki sanggar budaya sendiri dengan konten budaya yang padat, karena Cirebon itu kaya akan hal tersebut.
“Untuk itu kita akan memberikan masukan-masukan kepada pihak pemerintah bersama akademisi, praktisi, dan stake holder untuk yang sekiranya perlu dibuatkan sebuah aturan atau kebijakan pemerintah berdasarkan dunia pariwisata dan perhotelan,” paparnya.
Bahkan, ungkap Ismayasari, dalam pekan ini pihaknya akan menyusun draf MoU untuk disepakati bersama Politeknik Pariwisata Prima Internasional agar sejumlah program yang sudah dibahas tersebut dapat segera direalisasikan.
“Kami berharap dengan adanya MoU ini dapat terjadi pertumbuhan ekonomi di Kota Cirebon melalui kalangan praktisi yaitu anggota dan kepengurusan Kadin Kota Cirebon, pihak akademisi di sini (Politeknik Pariwisata Prima Internasional) beserta pihak pemerintah. Kita memiliki inovasi yang benar-benar dapat menciptakan tumbuhnya ekonomi di Kota Cirebon,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Pariwisata Prima Internasional, Dr Chondro Suryono mengungkapkan, pengembangan pariwisata masih terkendala beberapa hal, seperti macet, air, sampah, dan transportasi. Sehingga hal itu menyebabkan wisatawan di Cirebon masih belum maksimal.
“Sebenarnya budaya daerah di Cirebon ini banyak, bahkan budaya China dan Arab pun ada. Tapi itu masih belum dieksplor secara maksimal. Untuk itu, kita harus menciptakan sesuatu untuk memunculkan hal itu untuk menarik wisatawan,” pungkasnya. (Arif)