KELUHAN pembelajaran di masa pandemi Covid-19 sangat dirasakan pelajar di Indonesia. Pasalnya, proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) dinilai tidak efektif dan tidak kondusif. Hal itu menjadi perhatian khusus bagi para pendidik maupun orang tua siswa, agar dapat memberikan solusi dalam mengatasi masalah tersebut.
Terkait kondisi tersebut, konselor sekaligus dosen IAIN Cirebon, Herny Gusbrava MPd CH CHt CNLP, mengungkapkan, keefektifan pembelajaran siswa selama pandemi tidak terlepas dari self control yang dimiliki oleh siswa, pendidik dan orang tua siswa itu sendiri.
“Self control merupakan kemampuan untuk membimbing tingkah laku, seperti kemampuan untuk menghadapi konflik dengan cara berdamai diri,” kata Herny kepada Suara Cirebon, Minggu (14/2/2021).
Namun, lanjut dosen cantik itu, fakta di lapangan, masih terdapat siswa yang mengalami lost learning (hilang pelajaran).
“Hal yang perlu dilakukan oleh pendidik agar pembelajaran daring menjadi efektif yaitu menerapkan self control. Selain itu terapkan bimbingan siswa dengan six mind skill, yaitu creating rules, perception, self talk, visual image, explanation, expectations,” paparnya.
Perempuan yang kerap disapa HG ini menambahkan, berbicara tentang siapa yang paling berpengaruh terhadap proses pembelajaran siswa saat ini, maka semua pihak harus memainkan perannya sehingga tidak ada siapa yang paling berpengaruh namun semua pihak saling memiliki peran.
“Baik guru, siswa maupun orang tua siswa perlu memainkan perannya dengan menggunakan self control, sehingga akan tercipta suasana pembelajaran yang penuh kesadaran dan menyenangkan. Dalam hal ini pendidik maupun orang tua perlu mengembangkan pada siswa/anaknya tentang bagaimana mengarahkan menuju kontrol perilaku, kontrol kognitif maupun kontrol dalam mengambil keputusan,” ujarnya.
Dari situ, lanjut HG, akan tercipta pembelajaran yang menekankan tentang hubungan (Relating: R), pemahaman (Understanding: U), dan Perubahan (Changing: C), yang sering dia sebut pembelajaran ‘RUC’.
Selain itu, kata HG, untuk mengedukasi siswa yang masih malas belajar dan menyalahgunakan media selama PJJ, pertama lihat dahulu akar masalahnya.
“Bagaimana siswa tersebut berada di kondisi itu, setelah itu kita akan mengetahui faktor internal ataupun faktor eksternalnya,” paparnya.
Adapun, lanjut HG, faktor internal siswa bisa dikarenakan rasa bosan saat berada di rumah, kurangnya self control dalam diri sehingga kurang mampu mengantisipasi konflik terjadi.
“Juga dikarenakan berbagai faktor eksternal seperti kurang memiliki keterampilan interaksi sosial yang baik, lingkungan yang kurang terkontrol, harapan orang tua yang terlalu tinggi terhadap anaknya tentang akademik, dan karena pembelajaran daring yang kurang menarik dan kreatif,” ujarnya.
BACA JUGA: Rosalia Agustina Hidayat, Mahasiswi Buka Usaha Seblak
HG memberikan saran dan motivasi kepada pendidik maupun orang tua, agar bisa membuat siswa memiliki keberhargaan diri sehingga mampu mencapai aktualisasi diri dengan pengaktualisasian self control.
“Takar pikir dan rasamu secukupnya hingga mampu melangkah ke depan. Selamat membangun kesadaran diri menuju aktualisasi diri. Jangan lupa cintai dirimu dan orang-orang sekitarmu, karena Tuhan sudah memberikan peran hidup untukmu,” pungkasnya. (Yusuf)