INDRAMAYU, SC- Petani mangga di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu menghadapi aneka persoalan dalam menghadapi musim penghujan tahun ini dan faktor biaya perawatan yang cukup tinggi di masa ekonomi sulit akibat dampak pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih melanda wilayah Indramayu.
Hal ini diutarakan oleh salah satu petani mangga, Ramidi (46) kepada Suara Cirebon. Menurut Ramidi, cuaca ekstrem dan intensitas curah hujan di musim penghujan tahun ini yang cukup tinggi membuat dirinya harus kerja ekstra dalam proses perawatan pohon-pohon mangganya yang sudah mulai berbuah.
“Setiap turun hujan, saya harus segera menyemprot tanaman mangga yang sudah mulai berbuah agar tidak rontok,” ujar Ramidi, belum lama ini.
BACA JUGA: 22 Kecamatan Darurat Banjir
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu pemilik lahan pohon mangga lainnya, Taryana(43). Taryana menyebut faktor biaya perawatan pohon mangga di musim penghujan tahun ini yang dibarengi kesulitan ekonomi dikarenakan dampak pandemi Covid-19 cukup membuat dirinya kerepotan dalam memenuhi biaya perawatan untuk pohon-pohon mangganya yang sudah mulai berbuah.
“Biaya perawatan pohon mangga di musim penghujan dan cuaca ekstrem seperti ini bisa tiga kali lipat biaya operasionalnya,” tutup Taryana.
Menurut Ramidi, apabila tidak ada halangan, para petani pohon mangga di Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang akan melakukan panen kalimangsa/nyelamangsa (panen di luar musim panen/panen yang dipercepat) pada bulan April mendatang. (Rachman)