INDRAMAYU, SC- Efek domino dari Virus Covid 19 yang masih melanda Kabupaten Indramayu berdampak signifikan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
Seperti halnya yang dialami para pedagang mangga dan oleh-oleh khas Indramayu yang berada di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, dimana menurut pengakuan para pedagang, mengalami penurunan omset penjualan mangga dan oleh-oleh khas Indramayu yang sangat drastis, hampir mencapai 80% di masa pandemi.
“Empat hari jualan, baru melayani satu orang pembeli yang membeli 1 kilogram manga,” jelas Solekha (52), salah satu pedagang saat ditemui Suara Cirebon.
Disebutkan Solekha, dirinya harus memutar otak agar tetap bisa bertahan hidup, seperti mencari penghasilan sampingan sebagai buruh penanam ubi jalar milik orang lain yang dilakukan di belakang kios dagangannya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta mencari pinjaman modal ke salah satu koperasi untuk menutupi biaya kebutuhan hidup dan biaya sewa warung miliknya.
BACA JUGA: Petani Mangga Terkendala Cuaca Ekstrem
Masih menurut Solekha, selama 7 tahun berdagang si sentra penualalan mangga dan oleh oleh khas Indramayu, baru kali ini mengalami kemerosotan omset yang sangat tajam, walau sejak Lebaran tahun kemarin mulai ada penurunan omset. Adanya wabah Corona 19 yang masih melanda wilayah Kabupaten Indramayu saat ini, membuat omset penjualan dagangannya menurun sangat tajam.
“Semoga ada perhatian dari pemerintah kepada kami, agar kami bisa bertahan selama pandemi ini,” tutup Solekha. (Rachman)