MAJALENGKA, SC- Undang-Undang Omnibuslaw Cipta Kerja menguntungkan Badan Usaha Desa (BUMDes). Hal itu ditegaskan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi saat menerima kunjungan Bupati Majalengka H. Karna Sobahi, Rabu (17/2/2021) kemarin. Pertemuan tersebut juga membahas strategi pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Majalengka.
Budi Arie mengatakan, hadirnya Undang-Undang Cipta Kerja memberikan keuntungan signifikan terhadap BUMDes, dengan diakuinya BUMDes sebagai badan hukum. Dengan begitu, BUMDes memiliki peluang besar dalam membangun kerjasama dengan berbagai pihak termasuk perbankan.
“Undang-undang Omnibuslaw Cipta Kerja itu menguntungkan BUMDes. Harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.
BUMDes yang telah melakukan aktivitas kata Budi membutuhkan modal cukup besar. Jika modal dari dana desa tidak mencukupi kebutuhan BUMDes, maka diperlukan kerjasama dengan pihak perbankan terkait penambahan permodalan. “Ketika BUMDes membutuhkan butuh modal, nanti kita gandeng bank dan kita sambungkan dengan offtaker,” katanya.
Sementara itu, Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengungkapkan, saat ini di Kabupaten Majalengka telah memiliki 280 BUMDes dari 330 desa yang ada.Desa-desa di Kabupaten Majalengka memiliki potensi cukup signifikan di sektor pariwisata alam.
“Di Majalengka banyak potensi wisata, ada bendungan, curug dan persawahan. Obyek wisata kita alami semua. Kita arahnya agar desa wisata ini ke pemberdayaan masyarakat,” kata Karna
Selain itu, menurut Karna Sobahi, di Desa Bayureja, Kecamatan Sindang, Majalengka, juga terdapat lahan perkebunan budidaya Sereh Wangi yang diciptakan oleh Kodim 0617/Majalengka yang bekerjasama dengan Pemkab Majalengka.
“Ini berkat sinergitas antara Kodim 0617/Majalengka dengan Pemkab Majalengka. Sehingga muncul suatu ide dan gagasan terobosan baru dari Pak Dandim. Yakni, program Sereh Wangi Sugih Mukti,” jelasnya.
BACA JUGA: Pedagang Pasar Cigasong Minta DP Tertinggi 20 Persen
Pemberdayaan masyarakat di sana sangat luar biasa. Karena dari sereh wangi bisa diolah menjadi beberapa produk olahan, seperti minyak angin, wedang uwuh, pewangi ruangan, pewangi pakaian, hand sanitizer dan lainnya.Bahkan lahan yang tadinya tidak produktif menjadi produktif sehingga tercipta pemberdayaan ekonomi masyarakat dan ke arah ke pariwisata.
“Untuk pengembangannya nanti akan diadakan wisata edukasi peternakan. Bahkan, saat ini sudah dibuat taman bunga dan sirkuit untuk motor trail sehingga akan memberikan dampak luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelasnya. (Dins)