KUNINGAN, SC- Tidak terima dengan apa yang telah dilakukan Aj (54), puluhan warga Lingkungan Ciasem Blok Kliwon Kelurahan Purwawinangun Kuningan melabrak keluarga pelaku, pada Kamis (18/2), sekitar pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan pantauan Suara Cirebon, kekesalan warga tersebut sudah berlangsung lama, ketika mengetahui ada dua anak di bawah umur dilecehkan oleh pelaku. Emosi mereka semakin tidak tertahan, ketika didesak warga, pelaku tidak mengaku, justru balik menyerang warga dan pihak kepolisian.
Puncaknya, kemarin puluhan warga melabrak rumah keluarga pelaku. Untungnya dapat dilerai oleh pihak Polres Kuningan, yang langsung ditemui oleh Kanit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), IPTU Suhendi, didampingi salah seorang penggerak perempuan dan anak yang juga anggota DPRD Kuningan, Sri Laelasari dan pihak Kelurahan Purwawinangun.
“Kami tidak terima jika keluarga korban terus mengelak tidak mengaku, dan malah membela pelaku. Kami sudah punya bukti jelas,” teriak warga.
Untungnya pihak Polres bisa menenangkan warga, dan menjelaskan, jika saat ini pelaku sudah jadi tersangka, dan IPTU Suhendi minta warga untuk tenang, tidak menghakimi, dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
“Jangan main hakim sendiri, serahkan kepada polisi, karena kami sudah menetapkan pelaku sebagai tersangka. Kami juga tidak mau gegabah, karena perlu pengumpulan bukti-bukti dari kasus ini. Sekali lagi, diharapkan tenang, dan pelaku sudah jadi tersangka,” papar Suhendi.
Ia menjanjikan akan terus mengawal kasus ini, bahkan Komnas Perlindungan Anak pun sudah mulai mengawasi proses hukum tersebut, termasuk dari P2TPPA pun sudah mengawasinya. Ia juga meminta warga memantau kasus tersebut, sehingga kepolisian bisa memproses pelaku sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
BACA JUGA: 11 Anggota Gengster Diamankan
Sementara itu, Lurah Purwawinangun, Eman Sulaeman, menjelaskan, jika pihaknya telah menerima laporan dari RT, dan pihaknya juga melakukan cross chec, dan juga korban sudah melapor ke pihak Polres.
“Kita sudah memfasilitasi korban untuk melapor ke kepolisian, dan kami juga sudah koordinasi dengan warga supaya tidak arogan dan main hakim sendiri, tapi karena ada ketersinggungan dari pihak keluarga tersangka dengan omongannya, jadi warga tidak bisa dibendung untuk melabrak,” papar Lurah Eman. (Nung Kh)