MAJALENGKA, SC- Materi Diseminasi Pendidikan Lalu Lintas (PLL) akan diajarkan di setiap satuan pendidikan, terutama di tingkat SMA/SMK dan sederajat di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Bahkan direncanakan dilaksanakan secara berkelanjutan.
Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Luky Martono didampingi Kanit Dikyasa Lantas, Aiptu Sugeng mengatakan, materi PLL dimasukan ke setiap sekolah tersebut, bermaksud dalam mengembangkan keteladanan saat berlalu lintas.
Menurutnya, bahwa pendidikan menjadi salah satu strategi paling efektif untuk penanaman nilai, norma, disiplin, etika, dan pembiasaan budaya berlalu lintas bagi peserta didik.
“Hari ini kita memberikan Diseminasi PLL dan pembagian buku PLL serta alat peraga lalu lintas di tingkat SMK terhadap para guru dan staff, salah satunya di SMK PUI Majalengka,” ungkap AKP Luky Kamis (25/2/2021).
Kasat Lantas menjelaskan, bahwa pembagian buku PLL kepada para guru ini, untuk panduan pembelajaran kepada anak didiknya. Sedangkan, pembagian alat peraga lalu lintas sebagai tambahan pengenalan rambu lalu lintas dalam pembelajaran PLL.
Dia menegaskan, melihat peserta didik merupakan generasi yang diharapkan dan menjadi masa depan bangsa maka melalui pendidikanlah proses perubahan sikap mental dibentuk secara perlahan pada diri siswa.
“Dengan harapan, generasi muda bisa secara sadar menerapkan sikap dan perilaku disiplin etika serta budaya berlalu lintas yang aman, selamat, tertib, dan lancar,” Paparnya.
BACA JUGA: One Way Jalan Ahmad Yani Pro Kontra
Selain itu tambah dia, pihak sekolah juga bisa melakukan tindakan preventif untuk memperingati anak-anak agar tidak membawa motor apabila belum memiliki surat izin mengemudi (SIM). Sekolah berperan penting membentuk sikap dan perilaku, paradigma yang positif, internalisasi nilai-nilai kebajikan, adanya teladan atau contoh yang baik, pembiasaan yang berkelanjutan, dan penciptaan suasana yang baik bagi siswa di lingkungan sekolah.
Melalui pendidikan lalu lintas, lanjut dia, keteladanan berperilaku patuh bisa diterapkan dan tentu akan membawa dampak positif bagi siswa di masa yang akan datang.
“Apabila etika sudah diterapkan dalam keseharian maka akan terbentuk budaya patuh bagi peserta didik pada setiap aturan yang berlaku, termasuk dalam berlalu lintas,” pungkasnya. (Dins)