MAJALENGKA, SC- Terkendala faktor usia, Bupati Majalengka, H.Karna Sobahi batal menjadi orang pertama di kota angin yang mendapatkan penyuntikan vaksin Covid-19. Selain bupati Ketua DPRD H.Edy Anas juga tidak mendapatkan penyuntikan vaksin yang secara resmi dilakukan, Senin (1/2/2021). Penyuntikan vaksin Covid-19 perdana dilakukan pada Wakil Bupati Majalengka Tarsono D.Mardiana, Kapolres, Dandim 0817, serta sejumlah pejabat lainya.
Gagal mendapatkan vaksinasi Covid-19, Bupati Karna Sobahi kepada wartawan mengaku kecewa. Pasalnya secara pribadi sangat ingin untuk divaksin, bahkan, proses skrining juga telah ditempuh. Namun, karena faktor usia,keinginan orang nomor satu di kota angin itu tidak mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19.
“Saya sebenarnya sangat siap untuk menjadi yang pertama disuntik vaksin, namun, karena faktor usia akhirnya tidak jadi dilakukan penyuntikan,”ungkapnya.
Tak hanya bupati, Ketua DPRD Majalengka juga tidak mendapatkan penyuntikan vaksin, begitu juga dengan Kepala Dinas Kesehatan, H. Alimudin. Keduanya dinyatakan tidak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan penyuntikan vaksin Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Majalengka yang juga juru bicara Satgas Covid-19 mengatakan, launching atau penyuntikan perdana vaksin Covid-19 semula diagendakan pada Rabu mendatang. Namun, ternyata persiapan pelaksanaannya lebih cepat dari yang dijadwalkan semula.
“Rencana launching sebenarnya Rabu besok, tapi karena persiapannya sudah matang sesuai arahan bupati dimajukan hari ini,” katanya.
Ali menambahkan, vaksinasi massal bagi tenaga kesehatan (nakes) tetap akan dilaksanakan sesuai dengan rencana awal,yakni 4 Pebruari. ”Untuk vaksinasi pada para tenaga kesehatan akan dilakukan sperti jadwal semula, 4 Februari atau Kamis besok,” jelasnya.
BACA JUGA: Vaksin Covid-19 Mulai Didistribusikan
Sementara itu, dalam rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021, puluhan wartawan Majalengka melakukan rapid antigen. Pelaksanaan rapid antigen dipusatkan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Majalengka.
“Rapid antigen dilakukan untuk mengetahui apakah ada insan pers yang terpapar Covid -19, mengingat dalam menjalankan tugasnya berhubungan serta berinteraksi dengan banyak orang,” kata Ketua PWI Majalengka, Jejep Falahul Alam. (Dins)