CIREBON, SC- Tim Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) melakukan silaturahim ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon, Senin (1/2/2021).
Pertemuan yang dilangsungkan di markas PMI setempat yang beralamat di Jalan Otto Iskandardinata, Desa Tegalsari, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon ini merupakan penjajagan kerjasama program kemanusiaan.
Kepala Prodi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi sebagai perwakilan dari UMC, Ida Riaeni datang ke markas PMI Kabupaten Cirebon bersama Koordinator Gugus Kendali Fakultas (GKMF) FISIP, Yusup Sapari, tim dosen MBKM, Dea Angkasa Putri Supardi dan Ririn Risnawati.
Kedatangan tim ini langsung disambut Ketua PMI Kabupaten Cirebon, Hj Sri Heviyana, Kepala Unit Donor Darah, dr Suarta, Kepala Markas, Aris Sugema SKM, dan jajaran pengurus PMI setempat, Dr Ali Mughoyat.
“UMC sebagai PT (perguruan tinggi-red) pertama di Kabupaten Cirebon yang bekerjasama dengan PMI. Program yang akan dilaksanakan ke depannya seperti, partisipasi donor darah, KSR (Korps Suka Relawan) perguruan tinggi, sosialisasi program-program PMI, dan lainnya,” kata Ida kepada Suara Cirebon melalui WhatsApp.
Dia mengungkapkan, Tim Prodi Ilmu Komunikasi UMC juga berharap dapat menjalin kemitraan bersama PMI dalam penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka bagi mahasiswa untuk program kemanusiaan.
“Dalam 1 semester, mahasiswa diharapkan bisa memilih program kemanusiaan dengan terlibat langsung secara nyata dalam kegiatan-kegiatan PMI yang akan disetarakan dengan mata kuliah di program studi maksimal 20 sks,” jelasnya.
Selain itu, imbuh Ida, khususnya mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMC pun diharapkan dapat berkontribusi, misalnyua dalam partisipasi manajemen kebencanaan, pengelolaan media sosial, strategi komunikasi program kemanusiaan, dan lain sebagainya.
“Silaturahim ini diharapkan bisa saling menunjang dan bermanfaat, baik bagi UMC maupun PMI Kabupaten Cirebon,” ujarnya.
BACA JUGA: Mahasiswa Tunanetra Jadi Peserta Sidang Perdana S3 di IAIN Cirebon
Dalam kesempatan ini, Ida memaparkan sejumlah rekam jejak PMI Kabupaten Cirebon secara singkat, yaitu pada 2 Februari 2019, Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Dicky Saromi melantik pengurus PMI setempat di bawah kepemimpinan Rd Sri Heviyana.
Kemudian, lanjut dia, pada tahun 2020, Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Cirebon bersama 15 UTD se-Indonesia mendapat sertifikasi Cara Pembuatan Obat Baik (CPOB). Menariknya, di Jawa Barat baru ada 3 UTD saja yang tersertifikasi CPOB, dan salah satunya adalah UTD PMI Kabupaten Cirebon.
“Selanjutnya di awal tahun 2021 dan di masa pandemi Covid-19 ini, UTD PMI Kabupaten Cirebon telah berhasil mengelola donor plasma darah konvalesen dari 89 penyintas Covid-19,” tandasnya. (Arif)