KABUPATEN CIREBON, SC- Setiap musim penghujan tiba, lahan pertanian di wilayah Kecamatan Gegesik menjadi langganan banjir. Sebaliknya, ketika musim kemarau, wilayah tersebut sering mengalami kekeringan karena langkaan air.
Kondisi itu disebabkan, embung yang berfungsi sebagai penampung air dan irigasi pertanian di wilayah tersebut mengalami pendangkalan. Sehingga, sangat mendesak diperlukan adanya normalisasi embung yang ada di wilayah itu, maupun irigasi-irigasi pertanian sebagai jalan usaha tani masyarakat sekitar.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, H Subhan, mengatakan, hal itu menjadi keluhan dan aspirasi para petani, saat melakukan reses tahap pertama tahun 2021. Menurut Subhan, para petani berharap pemerintah daerah turun menangani permasalahan yang ada.
Subhan mengatakan, dalam pelaksanaan reses yang dilakukan dengan peserta yang terbatas, karena masih pandemi Covid-19, yakni tidak lebih dari 10 orang, pihaknya menampung banyak aspirasi warga salah satunya dari perwakilan petani.
“Nah, termasuk reses saya juga kali ini tidak seperti sebelum-sebelumnya yang dihadiri banyak orang. Namun, intinya, bagaimana aspirasi masyarakat ini bisa kita serap dan diperjuangkan,” ujarnya, Minggu (28/2/2021).
Ia menjelaskan, reses yang dilakukan di Dapilnya, menghasilkan beberapa poin yang menjadi catatan untuk kemudian diperjuangkan dan direalisasikan. Utamanya, kata dia, terkait normalisasi embung dan irigasi pertanian yang mendesak perlu dilakukan.
“Jadi normalisasi embung di Desa Kedungdalem, Kecamatan Gegesik dalam upaya penanggulangan banjir saat musim hujan dan untuk menampung air kalau musim kemarau. Sebab, kalau musim kemarau pertanian sering kali mengalami kelangkaan air dan juga untuk situs cagar budaya,” katanya.
BACA JUGA: Bukan Lagi Skala Prioritas, Pemprov Dinilai Enggan Biayai Penyelesaian Pembangunan GOR Watubelah
Hal sama, sambung dia, juga menjadi aspirasi masyarakat dan aparat Desa Sibubut, Kecamatan Gegesik. Pendangkalan yang terjadi di sepanjang irigasi pertanian ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah agar, jalan usaha tani di wilayah tersebut bisa lebih baik.
“Mereka mengusulkan normalisasi saluran irigasi untuk pertanian dan jalan usaha tani dalam rangka memperlancar akses produksi pertanian,” pungkasnya. (Joni)