MAJALENGKA, SC- Pemerintah Kabupaten Majalengka akan mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Majalengka meningkatkan kualitas produk sehingga bisa berdaya saing di tingkat global.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (K2UKM) Kabupaten Majalengka, Sadili mengatakan, untuk mendorong peningkatan kualitas UMKM tersebut, pihaknya mengaku pada tahun 2020 kemarin, telah mengusulkan melalui dana APBD untuk dapat mengalokasikan bantuan modal bagi pelaku UMKM di Majalengka.
Rencananya bantuan tersebut, kata dia, lebih untuk peningkatan kualitas produk UMKM yang diprioritaskan untuk pengurusan PIRT, sertifikat halal, paten dan perbaikan kemasan. Kalau syarat legal tersebut sudah dimiliki dan kemasannya sudah bagus,lanjutnya, baru bantuan itu bisa digunakan untuk membeli alat dan bahan untuk peningkatan produksi.
“Semula dari program ini kami berharap ada 1.000 produk UMKM sebagai oleh-oleh khas Majalengka yang siap dipasarkan melalui ritel modern yang ada di Kabupaten Majalengka,” ujar Sadili, Sabtu (6/3/2021).
Kendati demikian, menurutnya, program tersebut tidak jadi dilaksanakan karena tidak cukup waktu untuk melakukan eksekusi anggaran, tidak mungkin pihaknya melakukan verifikasi 1.000 produk dalam waktu yang singkat.
Adapun data yang telah masuk ke Dinas K2UKM, akan jadikan bahan update data UMKM yang sudah ada di Majalengka. Sebagai bahan untuk pembuatan katalog produk UMKM Kabupaten Majalengka, dalam upaya meningkatkan pemasaran produk UMKM Majalengka di lingkungan instansi Pemkab Majalengka.
“Hal ini sesuai dengan harapan Pak Bupati agar di setiap OPD lebih banyak menggunakan produk UMKM untuk kebutuhan konsumsi maupun alat bantu kerja sehari-harinya,” ujarnya.
BACA JUGA: Pacu Ekonomi Masyarakat dengan Koperasi
Di samping itu, lanjut dia, program bantuan penguatan modal lokal pada tahun 2021 akan dilaksanakan, tetapi sampai saat ini belum teralokasikan anggarannya.Apalagi APBD tahun ini kembali harus direfocusing untuk program vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Majalengka.
Yang pasti, program pemerintah untuk penguatan modal bagi pelaku UMKM pada tahun 2021 telah digulirkan KUR supermikro, melalui BRI dan bank pemerintah lainnya dengan pagu kredit mulai Rp 1 juta sampai Rp 50 juta. Dengan jasa 6 persen per tahun atau 0,5 persen per bulan.
“Kami harap para pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang ini sebagai alternatif sumber pembiayaan modal usaha,” jelas Sadili. (Dins)