KABUPATEN CIREBON, SC- Rumah milik warga tidak mampu yang roboh bukan karena bencana (non-bencana) akan menjadi prioritas Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cirebon dalam pemberian bantuan perbaikan. Pemilik rumah yang ambruk karena termakan usia, bahkan bisa langsung melaporkannya ke Baznas agar bisa langsung mendapat bantuan perbaikan.
Hal itu dikemukakan Bidang Pengumpulan dan Pelaporan Baznas Kabupaten Cirebon, Ahmad Zaeni, terkait program Baznas yang kini jadi prioritas. Ia mengatakan, program perbaikan rumah tidak Layak huni (Rutilahu) yang dilakukan Baznas terbagi dalam tiga kategori. Selain perbaikan rutilahu yang terkena bencana alam, kata dia, Baznas Kabupaten Cirebon mulai konsentrasi pada rutilahu yang roboh bukan karena angin kencang atau bencana alam lainnya.
Sebab menurutnya, rumah tua karena pemiliknya tidak mampu untuk memperbaiki kemudian tiba-tiba ambruk, dinilai Baznas sebagai bencana juga.
“Termasuk kategori bencana juga, yaitu rumah yang tiba-tiba roboh tanpa ada angin, hujan atau apa. Rumah roboh itu masuk kategori bencana dan harus ditangani secara cepat.Sehingga paling tidak, yang terdampak bencana merasa ada yang peduli,” ujar Ahmad Zaeni, Sabtu (13/3/2021).
Dikatakannya, bagi warga yang rumahnya mendadak roboh tanpa sebab, bisa langsung mengajukan permohonan perbaikan ke Baznas tanpa melalui Pemerintah Desa (Pemdes) setempat. Namun demikian, memang akan lebih baik jika pengajuannya melalui Pemdes atau Puskesos setempat.
Ia menjelaskan, setelah ada pengajuan dari pemilik rumah atau pihak Puskesos, Baznas tetap melakukan verifikasi dan survei lokasi. Namun, ia menyebut proses survei tidak menunggu waktu lama, karena tim langsung bergerak cepat melakukan proses tersebut.
“Memang semuanya dicek, tapi kriterianya tidak seketat seperti rutilahu biasa. Yang penting ada persetujuan dua komisioner di sini sudah cukup,” jelas Ahmad Zaeni.
Selain rutilahu kategori tersebut, tambah dia, Baznas Kabupaten Cirebon juga mulai menerapkan perbaikan rutilahu model bedah rumah. Sampai saat ini, Baznas sudah membangun lima rutilahu bedah rumah yang dibangun dari nol.
Setelah melalui evaluasi nanti, ia mengungkapkan, Baznas akan kembali melanjutkan bedah rumah periode kedua. Karena, sejak awal pihaknya memang ingin memperbanyak perbaikan rutilahu bedah rumah agar bisa lebih nampak manfaatnya.
“Kalau bedah rumah, kita koordinasi dengan Kuwu dan tokoh masyarakat setempat, supaya rumah bisa jadi sampai selesai,” tegasnya.
Bahkan, pihak saat ini Baznas sedang merencanakan rutilahu bedah rumah dengan sistem knock down. Dengan sistem tersebut, Ahmad menargetkan pembangunan bedah rumah bisa selesai dalam waktu maksimal dua minggu.
“Tapi tetap saja harus survei dulu setelah ada pengajuan, karena harus digambar dulu dan lainnya. Survei itu juga untuk melihat kondisi masyarakat sekitar untuk bisa kita libatkan. Karena kita juga ingin ada swadaya yang masuk juga,” papar Ahmad.
BACA JUGA: Baznas Bantu Perbaikan Rumah di Kecomberan
Sedangkan untuk rutilahu reguler, tahun ini Baznas menargetkan perbaikan untuk 250 sampai 300 unit Rutilahu. Target tersebut masih sama seperti realisasi pada tahun sebelumnya.
“Tahun kemarin target kita 200 Rutilahu, tapi ternyata sampai 300. Untuk tahun ini juga sama, dikisaran segitu,” tandasnya. (Islah)