KUNINGAN, SC- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Kuningan merasa prihatin dengan kondisi pemerintahan Kuningan saat ini, dan meminta semua panutan masyarakat itu supaya merefleksi diri dan tidak menghianati masyarakat Kuningan.
“Sejak pandemi memang terasa semrawut. Baik secara administrasi maupun hal lainnya, dan di media juga sering muncul isu-isu kepemerintahan. Kami minta kepada pemerintah supaya bisa menjalankan sesuai tupoksinya, dan kami menilai ini sudah tindakan menghianati masyarakat. Makanya kami minta supaya bisa merefleksi diri,” ujar Wowo, Ketua GMNI Kuningan, setelah menyampaikan aspirasi dan membentangkan spanduk, di lingkup Setda, Senin (22/3/2021).
Bentuk keprihatinan mahasiswa yang tergabung di GMNI tersebut dituangkan dalam spanduk bertuliskan ‘Selamat kepada Bupati, Wakil Bupati dan Sekda yang telah gagal menjalankan roda pemerintahan serta banyak membuat gaduh masyarakat’. Aspirasi mereka diterima oleh Wakil Bupati H.M.Ridho Suganda.
Menanggapi aspirasi itu, Wabup Ridho mengapresiasi atas apa yang dilakukan mahasiswa. “Memang harus ada kerja sama dan berperan serta dalam mengatasi masalah ini, dan saya mengapresiasi, karena memang tugas mahasiswa sebagai sosial kontrol,” ujar Wabup Ridho.
BACA JUGA: Benarkah Acep-Ridho Sudah Ikhlas Islah?
Langkah mahasiswa tersebut adalah sebuah kewajaran dan keniscayaan. Ketika tidak puas harus ditunjukkan. “Tapi marilah sama-sama dikaji, tidak puasnya itu karena apa, dan apa yang harus dilakukan. Saya rasa dari pemerintah sudah berupaya dalam menyelesaikan berbagai masalah,” katanya.
Ia juga berharap ketika menyuarakan aspirasi yang bersifat kritik, disodorkan pula solusinya. Jangan sampai kritik sepihak, tapi kritik yang bisa membangun, supaya ada sinergi antara pemerintah dengan mahasiswa, dan masyarakat. (Nung Kh)