KABUPATEN CIREBON, SC – Bupati Cirebon, Imron MAg bersama Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Cirebon, H Hartono membuka Festival Budaya Bumi Baduran di SMPN 1 Suranenggala, Senin (29/3/2021) malam.
Dalam sambutannya, Bupati mengatakan, budaya sangat penting bagi kehidupan umat manusia. Ia pun mengajak masyarakat kabupaten Cirebon mencintai budaya lokal.
“Mengutip sebuah ungkapan bahwa dengan ilmu hidup akan menjadi mudah, dengan seni hidup akan menjadi indah,” kata Imron.
Dalam acara yang dihadiri Kadisdik kabupaten Cirebon, para kuwu se-Kecamatan Suranenggala, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Muspika Kecamatan Suranenggala serta tamu undangan itu, Imron menyebut, festival budaya menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-539 Kabupaten Cirebon.
“Saya menyimak sejarah Bedulan sangat menarik. Ternyata masyarakat Suranenggala adalah orang-orang hebat. Suranenggala terdiri dari dua kalimat yaitu Sura bermakna berani dan Nenggala ini berarti senjata, senjata yang dipegang pada waktu itu adalah doa, bukan senjata tajam seperti celurit tapi dengan doa. Saya ingin mengajak kepada generasi muda agar setiap kisah sejarah harus diresapi dan dicari benang merahnya lalu dicocokan dengan situasi dan kondisi saat ini,” ujarnya.
Imron juga mengajak masyarakat melestarikan budaya karena budaya merupakan identitas bangsa.
“Identitas suatu bangsa jika bangsa tidak mempunyai budaya, maka akan kehilangan jati dirinya. Sebagai bupati saya ingin budaya ini terus eksis hal ini ditandai dengan setiap hari Kamis di jajaran aparatur pemerintahan hingga level desa, kita pakai baju adat supaya kita ingat bahwa Cirebon memiliki karakter dan bahasa sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Camat Suranenggala Dra. Hj. Indra Fitriani, M.M. mengatakan. Festival Budaya Bumi Baduran dilaksanakan dengan tujuan untuk tetap melestarikan dan mengenalkan budaya nya “Wong Bedulan” yang sampai dengan saat ini masih lestari.
“Selain sebagai tontonan festival ini juga dijadikan sebagai tuntunan, karena dalam festival ini juga dikupas tentang apa dan bagaimana budaya tersebut ada sehingga diharapkan bisa dijadikan bahan literasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai budaya daerah,” kata Fitriani.
BACA JUGA: Waspadai Gerak-gerik Bukan Asli Penduduk Setempat
Selain luring, festival juga digelar secara virtual. Hal itu karena masih dalam suasana pandemi Covid-19 . Kegiatan, lanjut Fitriani, dilaksanakan selama dua hari, 29 Maret 2021 di SMP Negeri 1 Suranenggala dan 2 April 2021 di Pancer Sungai Winong (Taman Mangrove Desa Muara).
“Saya berharap Suranenggala punya panggung budaya yang bisa menampilkan seni budaya Suranenggala setiap akhir pekan, sehingga bisa menjadi tujuan wisata budaya di Kabupaten Cirebon,” pungkasnya. (Vicky)