ARJAWINANGUN, SC- Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan akibat rusaknya ruas jalan Kabupaten di sepanjang jalan Tegalgubug-Kaliwedi, Aliansi Masyarakat Tegalgubug Bersatu (AMTB) bersama Ulama, tokoh masyarakat dan karang taruna dari Desa Tegalgubug dan Tegalgubug Lor Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, secara bergotong-royong melakukan perbaikan jalan tersebut, Sabtu (13/3/2021).
Anggaran yang digunakan untuk perbaikan jalan sekira 4 kilometer itu sebanyak Rp 100 juta. Dana tersebut berasal dari swadaya masyarakat Tegalgubug dan Tegalgubug Lor melalui urunan yang dihimpun hanya dalam kurun waktu empat hari.
Tokoh masyarakat Desa Tegalgubug Lor, H Sugiarto, menyampaikan, kesepakatan perbaikan jalan muncul secara spontan dari kesadaran masyarakat atas banyaknya kecelakaan yang terjadi di ruas jalan tersebut. “AMTB, paguyuban pedagang pasar Tegalgubug, Ulama, tokoh masyarakat dan sejumlah elemen masyarakat lainnya berinisiatif memperbaiki jalan secara swadaya. Ini untuk meminimalisir kecelakaan akibat kerusakan jalan,” ujar Sugiarto.
Menurut Sugiarto, komunikasi dan kesepakatan urunan untuk perbaikan jalan dilakukan elemen masyarakat Tegalgubug melalui media sosial dan grup WhatsApp. Pun donasinya, dilakukan via transfer ke nomor rekening yang sudah disepakati. Hasilnya, kata dia, hanya dalam kurun waktu empat hari, dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 100 juta.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Cirebon itu menjelaskan, perbaikan jalan dilakukan dengan cara diurug menggunakan bebatuan kemudian ditimpa rabat beton. Ia menyebut, ruas jalan dengan kerusakan kategori berat di berberapa titik di dua desa tersebut mencapai sekitar 600 meter. “Selebihnya hanya penambalan-penambalan saja dari Tegalgubug sampai Tegalgubug Lor,” tukas Sugiarto.
Dikatakan Sugiarto, perbaikan jalan secara swadaya tersebut memang mendesak dilakukan. Mengingat, perbaikan yang akan dilakukan oleh Pemda Kabupaten Cirebon sendiri diperkirakan masih lama. Selain itu, mengingat kerusakan jalan juga terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon.
Sementara anggaran untuk perbaikannya sendiri dipastikan tidak akan mampu mengcover sejumlah kerusakan ruas jalan yang ada di Kabupaten Cirebon. “Harusnya Pemda berterima kasih kepada masyarakat yang mau berpartisipasi menambal lubang jalan, ini kan bisa meringankan beban Pemda. Nanti Pemda tinggal meningkatkan dan melanjutkan,” paparnya.
Oleh karena itu, imbuh Sugiarto, kendati sudah ada perbaikan secara swadaya dari masyarakat Tegalgubug, ia meminta agar Pemda Kabupaten Cirebon tetap merealisasikan perbaikan jalan tahun ini seperti yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
Terlebih, perbaikan ruas jalan Tegalgubug-Kaliwedi masuk dalam skala prioritas. “Harus jadi prioritas, karena ini daerah industri. Sebelumnya komisi III dan PUPR kan pernah meninjau kesini, jadi memang harus kita kawal. Apalagi masyarakat Tegalgubug ini taat membayar pajak,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Kuwu Desa Tegalgubug Lor, Dodo Widodo, mengatakan, perbaikan jalan secara swadaya tersebut di titikberatkan di wilayah Tegalgubug dan Tegalgubug Lor. “Ini 100 persen inisiatif warga. Pihak pemerintah diberi tahu, ya kami mendukung sepenuhnya,” kata Dodo.
Dengan adanya perbaikan secara swadaya itu, kata Dodo, Pemda Kabupaten Cirebon tinggal melanjutkan seperti yang sudah dianggarkan untuk perbaikan di tahun 2021 ini. Ia juga ingin anggaran untuk perbaikan jalan tahun ini tidak dikurangi atau bahkan dialihkan ke lokasi lain, karena sudah diketahui masyarakat. “Harapan kami, untuk infrastruktur ini warga sudah berkorban, sudah urunan. Jadi, peningkatan untuk jalan lebih baik ya wewenang Pemda,” terangnya.
Namun demikian, Dodo juga berharap agar Pemda Kabupaten Cirebon tidak hanya melakukan perbaikan jalan saja. Perbaikan jalan menjadi percuma ketika drainase di sisi kiri dan kanan jalan yang sudah lama tertutup tidak pula diperbaiki. Jalan menjadi cepat rusak karena selalu digenangi air.
Selain drainase, lanjut Dodo, juga ada pintu air irigasi di wilayah Desa Karangsambung yang sudah tidak berfungsi. Sehingga, ketika debit air irigasi meningkat, maka jalan Tegalgubug-Kaliwedi rentan terendam banjir.
“Kalau tidak diimbangi dengan drainase yang baik, dan tata kelola irigasi tidak diperbaiki ya akan tetap seperti ini. Tegalgubug kan wajah Kabupaten Cirebon, kalau infrastrukturnya hancur, ya beginilah Cirebon,” ungkapnya. (Islah)