MAJALENGKA, SC- Koperasi menjadi pilihan Pemkab Majalengka untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Koperasi yang dimaksud adalah koperasi produsen dan konsumen.
Bupati Majalengka, H. Karna Sobah mengatakan, saat ini pihaknya telah merancang strategi untuk menggenjot ekonomi masyarakat serta mampu menimbulkan suatu pemberdayaan masyarakat. “Selama ini koperasi hanya bergerak dibidang simpan pinjam, penyakitnya seneng minjem hese bayar, akibatnya bubar koperasi teh,” katanya Rabu saat peresmian 31 Koperasi wanita (3/3/2021).
Bupati juga menegaskan, bahwa bidang usaha koperasi wanita ini harus bergerak pada produksi dan bidang konsumen. “Dua bidang usaha koperasi ini saya tekankan lebih kepada menghasilkan suatu barang, jadi memproduksi, kemudian mendistribusi, agar barang barang dan produk menjadi nilai lebih, apalagi di musim seperti ini, tentu kita harus bisa memproduksi produk lokal,” ujarnya.
Bila merujuk dari data Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan UKM (DK2UKM) Kabupaten Majalengka lanjutnya, sebelumnya ada 495 Koperasi di wilayahnya. Jumlah it uterus berkurang hingga per tanggal 31 Desember 2020 hanya menjadi 185 dengan bidang usaha koperasi simpan pinjam.
BACA JUGA: Rencana Pembangunan Pasar Cigasong Masih Berpolemik
Untuk menjamin kualitas produk, pihaknya menginstruksikan kepada Kepala DK2UKM untuk membantu proses yang lainnya. “PIRT dan standar halalnya agar terjamin dan tidak terbebani (pengajuan) label halalnya, ini penting untuk standarisasi, karena kita sedang mengembangkan produk lokal kita,” jelasnya.
Bupati juga berpesan kepada 31 Koperasi Wanita ini, agar lebih memperhatikan jenis bidang usahanya serta produknya, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Karena menurutnya, ada tiga syarat utama yang harus diperhatikan untuk pengembangan produk Koperasi Wanita ini. Yakni, soal kualitas produk, kuantitas produksi dan pengemasan.(Dins)