MAJALENGKA, SC- Rencana pembangunan Pasar Cigasong masih menjadi polemik. Pembangunan pasar yang sebelumnya direncanakan akan dimulai Februari 2021, hingga kemarin belum dapat dipastikan kapan dimulai. Sementara pedagang pasar tetap menuntut adanya subsidi pembangunan pasar dari pemertintah sebesar 30 persen.
Sedangkan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara perwakilan pedagang, Dinas Perdagangan dan Perindustrian tak menghasilkan keputusan apa-apa. Pelaksanaan RDP yang digelar beberapa pekan lalu hanya mendengarkan keinginan pedagang, dan tidak dihadiri perwakilan dari perusahaan yang akan melakukan pembangunan pasar.
Terkait dengan permasalahan yang belum clear tersebut, Komisi II DPRD Majalengka rencananya akan mengundang pihak perusahaan, perwakilan pedagang, Disperindag,serta pihak ULP Majalengka.
”Supaya persoalan cepat selesai, Komisi II memanggil kembali semua pihak, termasuk dari pengusaha yang disebut sebagai pemenang tender pembangunan pasar,” ungkap anggota dewan di Komisi II, Selasa (2/3/2021).
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Majalengka, H. Asep Eka Mulyana mempertanyakan mekanisme lelang pembangunan Pasar Cigasong atau Sindangkasih.Pertanyaan itu dipicu tidak terekamnya proses lelang pada sistem lelang elektronik (LPSE). Data yang terekam dalam LPSE Majalengka hanya lelang untuk Detail Engineering Design (DED), yang dilakukan pada 2016 lalu.
Iapun meminta agar pemerintah terbuka terkait pelaksanaan serta mekanisme yang dipergunakan untuk lelang Pasar Sindangkasih.
”Bila lelangnya bersifat investasi murni, maka ada pemberitahuan kepada DPRD, sebagaimana diatur dalam Pemendagri Nomor 22 Tahun 2020, karena menyangkut asset milik daerah,” tegasnya.
BACA JUGA: Transparansi Lelang Pasar Cigasong Disoal
Sedangkan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Maman Sutiman menyatakan, bahwa pembanggunan pasar akan dilakukan oleh investor sepenuhnya.Proses lelang juga dilakukan sebagaimana seharusnya,dan sudah ada pemenangnya.
“Karena anggaran untuk pembangunan pasar ini sangat besar, dan Pemda tidak memiliki dana cukup, maka diserahkan pada investor mengingat kondisi pasar yang sudah tidak nyaman lagi untuk aktivitas perdagangan,” jelasnya. (Dins)