KUNINGAN, SC- Ratusan paket sembako siap didistribusikan kepada kaum dhuafa dan fakir miskin yang tersebar di wilayah Kuningan. Paket sembako tersebut terkumpul dari sekitar 40 organisasi perempuan yang tergabung di Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kuningan, dan secara simbolis, sejumlah janda telah menerimanya pada Rabu (21/4/2021).
“Ini dalam rangka memperingati Hari Kartini ke-142. Alhamdulillah semua organisasi yang tergabung di GOW memberikan paket sembako, dan terkumpul sebanyak 937 paket. GOW akan menyalurkannya kepada kaum dhuafa dan fakir miskin,” papar Ketua GOW Kuningan, Hj. Rini Sujiyanti, SE., MM., selepas memperingati Hari Kartini, di Pendopo.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK, Hj.Ika Rahmatika Purnama, Ketua PERWOSI Hj. Yuan Suganda, Ketua Dharma Wanita Hj. Ela Dian Yanuar, Ketua Persit, Ketua Organisasi-Organisasi Perempuan, dan sejumlah undangan lainnya.
Wakil Bupati H. M. Ridho Suganda saat membuka acara tersebut menyampaikan, momentum peringatan Hari Kartini hendaknya jangan hanya dijadikan kegiatan seremonial semata, namun harus dijadikan momentum kebangkitan bagi para perempuan, khususnya perempuan yang ada di Kabupaten Kuningan.
“Kartini lahir untuk memperjuangkan kesetaraan gender perempuan, untuk itu selayaknya ibu-ibu yang hadir di sini dan seluruh perempuan di Kuningan turut berpartisipasi dan berperan dalam menentukan arah kebijakan pembangunan di Kabupaten Kuningan, dan berusaha memberikan yang terbaik bagi kemajuan pembangunan daerah,” ujar Wabup.
Tema yang diangkat dalam peringatan Hari Kartini kali ini, diharapkan mampu menjadi inspirasi dan motivasi khususnya bagi organisasi perempuan serta perempuan yang ada di Kabupaten Kuningan dalam membangun, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, agar terbentuk menjadi perempuan yang tangguh, kreatif, dan inovatif dalam berbagai aspek kehidupan.
Wabup menambahkan, perempuan harus mampu berfungsi sebagai istri yang baik, dan menjadi pendukung suami. Selain itu, sambungnya, perempuan harus mampu berperan sebagai ibu yang baik bagi putra-putrinya.
“Perempuan adalah simbol ketahanan keluarga, sehingga harus mampu mendidik anak-anaknya menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas, berkepribadian, dan berakhlak mulia,” ucapnya. (Nung kh)