KOTA CIREBON, SC- Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Fitria Pamungkaswati mengimbau Pemerintah Kota Cirebon untuk lebih memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) di Alun-alun Kejaksan. Pasalnya, pascadiresmikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Rabu (21/4/2021) lalu, jumlah masyarakat yang berkunjung ke alun-alun akan semakin banyak.
Pengetatan penerapan prokes, menurut Fitria, perlu dilakukan untuk mencegah dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Dirinya khawatir masyarakat akan berkerumun tanpa memperhatikan protokol kesehatan yang baik, sehingga memicu klaster baru penyebaran Covid-19.
“Alun-alun ini kan sudah dibuka, saya harap Pemeritah Kota Cirebon bisa lebih memperketat penerapan protokol kesehatan. Karena jangan sampai nanti ada klaster baru, atau kita sebut nanti klaster alun-alun,” kata Fitria kepada Suara Cirebon, Kamis (22/4/2021).
Ia berharap, dengan telah dibukanya Alun-alun Kejaksan untuk masyarakat umum, Pemkot Cirebon bisa mempertegas penerapan protokol kesehatan yang ada.
Fitria juga menyinggung fasilitas di Alun-alun Kejaksan yang belum semunya terlengkapi. Sehingga, ia meminta kepada Pemda Kota Cirebon untuk segera melengkapinya.
“Masih banyak fasilitas yang belum ada, seperti tempat sampah. Harapan saya itu bisa segera dilengkapi fasilitasnya, baik itu tempat sampah atau fasilitas lainnya supaya masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.
Menurutnya, Alun-alun Kejaksan merupakan aset milik bersama yang harus dijaga bersama oleh semua masyarakat Kota Cirebon.
“Saya melihat masih perlu dilengkapi, mudah-mudahanan Pemkota Cirebon juga bisa menyediakan anggaranya untuk melakukan itu,” katanya.
BACA JUGA: Alun-alun Kejaksan Cirebon Istimewa, Ini yang Gubernur Jabar Titipkan
Terkait pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengatakan Alun-alun Kejaksan tersebut memiliki nilai-nilai sejarah dan budaya Cirebon, Fitria mengaku setuju dengan hal tersebut.
“Saya sangat setuju apa kata Ridwan Kamil yang menyebutkan bahwa alun-alun ini mencerminkan bahwa Kota Cirebon sebagai kota bersejarah. Karena sesuatu yang dibangun di Kota Cirebon ini harus berbasis budaya dan sejarah, sesuai dengan visi misi Wali Kota Cirebon sekarang,” pungkasnya. (Yusuf)