KOTA CIREBON, SC- Omzet penjualan daging sapi lokal di Pasar Kanoman, Kota Cirebon mengalami penurunan yang drastis. Selain pandemi, masuknya daging sapi impor ke pasaran dituding menjadi faktor utama yang dikeluhkan penjual daging.
Penjual daging di Pasar Kanoman, Hj Emah mengatakan, dua kali bulan puasa di tengah pandemi Covid-19 dirasakan para penjual daging sapi sangat berat. Pasalnya, meski memasuki awal bulan Ramadhan penjualan harga daging sapi sempat ada kenaikan, namun hal itu masih kalah juah jika dibanding sebelum ada pandemi Covid-19.
“Memasuki awal bulan Ramadhan penjualan harga daging sapi sempat ada kenaikan. Dari yang biasanya hanya satu ekor per hari, bisa menjual sampai dua ekor, sehingga menjadikan harga daging sapi lokal sempat naik sedikit. Tapi, jumlah itu masih kalah jauh jika dibandingkan dengan kuantitas penjualan sebelum masa pandemi,” kata Emah, saat ditemui di kiosnya, Jumat (23/4/2021).
Saat itu, menurut Emah, pedagang bisa menjual daging sapi lokal sampai 4-5 ekor sehari, apalagi ketika mendekati Lebaran akan semakin naik lagi kuantitasnya.
“Yang enak itu ketika belum ada daging impor, kalau mau Lebaran kita bisa menjual sampai 12 ekor. Sekarang sih pas ada daging impor, pembelinya agak berkurang,” ujarnya.
BACA JUGA: Harga Daging Ayam Naik, Omzet Turun
Menurutnya, daging sapi impor yang biasanya dijual beku di supermarket, memang menjadi alternatif bagi pada pembeli, terutama ketika harga daging sapi lokal melonjak naik di masa-masa tertentu. Hal itu karena harganya yang relatif lebih murah, bisa mencapai 3/4 nya harga daging sapi lokal.
“Tapi kalau yang ngerti kualitas daging sih tidak mau mengonsumsi daging impor. Pilihnya beli daging lokal. Walaupun di momen tertentu harganya naik, tapi mereka pembeli setia kita,” ungkapnya.
Dia menambahkan, saat ini, untuk harga daging sapi lokal cenderung kembali normal di kisaran Rp120 ribu per kilogram. (Surya)
PENJUALAN daging sapi lokal menurun di masa pandemi serta adanya penjualan daging impor. (Foto: Surya/Suara Cirebon)