KABUPATEN CIREBON, SC- Forum Komunikasi Warga Sutajaya Gebang (FKWSG), Kabupaten Cirebon, bersama Komunitas Musik Cirebon Timur (KMCT) meluncurkan group musik Banyu Segara bertempat di Kopiah Kafe dan Resto Desa Gebangikir, Kecamatan Gebang, Minggu (30/05/2021) malam lalu.
Ketua KMCT, Mulyadi menjelaskan, Banyu Segara merupakan evolusi dari musik kontemporer dengan mengkolaborasikan tiga jenis warna musik yakni musik modern, musik tradisional, serta musik religi. Kemunculan Banyu Segara diinisiasi oleh FKWSG yang konsen untuk memunculkan seni dan budaya tradisional yang hampir punah untuk bisa hidup kembali dan lestari.
Di Cirebon Timur, lanjut dia, ada sebuah kesenian tradisional yaitu Gending Caruban dimana Gending Caruban hampir tidak pernah tampil dan bahkan kaum milenial banyak yang tidak mengenalnya, maka melalui Banyu Segara menginisiasi untuk menghidupkan kembali Gending Caruban tersebut.
“Supaya bisa diterima masyarakat modern terutama kaum milenial, maka kami kemas melalui kolaborasi tiga jenis musik, tradisional, religi dan modern, tanpa menghilangkan musik tradisional Gending Caruban sendiri,” terangnya.
Dijelaskannya, pada awalnya memang menemukan kesulitan karena harus menyatukan tiga warna musik untuk memberikan satu warna musik baru. Salah satunya diawali menyatukan personilnya dahulu baru kemudian menata menyatukan musiknya dan karena semangat kebersamaan saat berlatih akhirnya bisa menjadi satu, dan membentuk suatu harmoni yang bagus.
BACA JUGA: Desa Ujunggebang Lestarikan Tradisi Mapag Sri
Dia berharap mudah-mudahan ke depan bisa diterima oleh masyarakat. Untuk nama banyu segara ini diakuinya meminta saran dari berbagai macam pihak dan bersyukur nama Banyu Segara ini muncul.
“Dengan nama Banyu Segara atau balaan, nyambung seduluran se-Gebang lan Nusantara, diharapkan kolaborasi musik Gending Caruban yang sudah dimodifikasi ini bisa booming sampai ke Nusantar,” harapnya. (Baim)