MAJALENGKA, SC- Hasil pembangunan jalan yang bersumber dari anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka patut dipertanyakan. Pasalnya, anggaran yang dipergunakan untuk pembangunan berbagai fasilitas publik mencapai miliaran rupiah, namun, hasilnya tak sebanding dengan yang dinikmati masyarakat.
Seperti pembangunan pedestarian serta revitalisasi trotoar di sepanjang jalan Ahmad Yani, mulai dari perempatan kantor Kemenag Majalengka hingga kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Majalengka. Meski anggaran yang dipergunakan mencapai miliran rupiah, tepatnya Rp6,9 miliar. Namun, hasilnya dinilai mengecewakan.
Seperti diungkapkan Rudi, warga Majalengka Wetan. Dia mengatakan, dengan anggaran yang begitu besar harusnya kualitas pembangunan destarian tidak seperti yang terlihat saat ini.
Diresmikan awal Januari, kerusakan sudah terjadi di sejumlah titik.Bahkan, kata dia, lampu hias yang dipasang sudah banyak yang padam sejak beberapa bulan lalu. Serta kursi-kursi yang berderet sepanjang trotoar sudah banyak yang berkarat.
”Ini kan baru beberapa bulan, tapi sudah banyak yang rusak, lampu-lampunya juga banyak yang padam,” ujarnya, Rabu (2/6/2021).
Tak hanya pedestarian, pembangunan lainnya yang nilai anggarannya juga mentereng pun membuat publik kecewa. Seperti pembangunan taman di belakang Pendopo Pemkab Majalengka. Bahkan, pembangunan taman kini terbengkalai, tanpa ada keterangan resmi dari pemerintah atau dinas terkait.
BACA JUGA: Bupati Majalengka Minta Pelayanan Kesehatan Ditingkatkan
Taman tersebut rencananya akan menjadi tempat baru bagi pedagang kaki lima yang sebelumnya beraktivitas di Alun-alun Majalengka sebelum dilakukan revitalisasi. Akibatnya pedagang kaki lima yang terusir dari Alun-alun menggelar dagangannya di jalan Bhayangkara, atau samping SMAN 2 Majalengka.
“Kami terpaksa berdagang di sini dulu, karena taman yang belakang pendopo belum selesai. Tapi sekarang malah terbengkalai pembangunannya,” kata salah satu PKL.
Sayangnya Kepala Dinas PUTR Agus Tamim belum dapat dimintai keterangan terkait mandeknya pembangunan taman yang menempati bekas Mapolres Majalengka tersebut. Beberapa kali dihubungi juga tidak ada jawaban. (Dins)