KABUPATEN CIREBON, SC- Bupati Cirebon, H Imron mengakui tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Cirebon, hingga kini masih menjadi masalah serius yang harus sesegera mungkin diselesaikan. Hal itu dikemukakan Imron, usai Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Cirebon dengan agenda Jawaban Bupati atas Pandangan Umum Fraksi terhadap Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2020 di gedung DPRD setempat, Jumat (4/6/2021).
Menurut Imron, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 2020, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Cirebon tercatat sebanyak 11,24 persen dari 2,2 juta jiwa penduduk. Akibat hal tersebut, Kabupaten Cirebon berada di urutan kelima sebagai daerah termiskin di Jawa Barat. Kondisi itu menurut Imron sudah berlangsung sejak lama.
Ia menambahkan, wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) selalu menjadi daerah termiskin di Jawa Barat. Tahun lalu yang berada di lima besar yakni Indramayu, Majalengka dan Kuningan.
“Pada zaman orde baru pembangunan di Jawa Barat tidak merata, cenderung lebih unggul wilayah Priangan. Hal ini menyebabkan Kabupaten Cirebon lebih tertinggal,” katanya.
Pada isis lain, Imron meminta seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Cirebon untuk tidak mengambil solusi pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, pihak perusahaan harus mengambil jalur mediasi dengan para pekerja, sehingga masih dapat melakukan aktivitas baik secara sosial maupun ekonomi.
“Jadikan PHK sebagai keputusan paling akhir. Adanya pandemi ini, sangat berdampak besar kepada sektor perekonomian,” kata Imron.
Sebagai upaya menekan jumlah kemiskinan, lanjut Imron, pemerintah memberikan bantuan sosial bagi masyarakat sebagai jaring pengaman sosial di masa pandemi Covid-19.
“Saat ekonomi pulih, kemiskinan di Kabupaten Cirebon akan menurun. Belum lagi, beberapa pengembangan kawasan industri menjadi cara menekan angka pengangguran,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, juru bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Cirebon, Ismiyatul Fathiyah Yusuf, mengemukakan, Kabupaten Cirebon masih berada dalam urutan nomor tiga termiskin di Jawa Barat. Hal tersebut, kata dia, berkaitan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang saat ini telah mencapai kurang lebih 11,2 persen.
“TPT Kabupaten Cirebon mencapai kurang lebih 11,2 persen di atas rata-rata Jawa Barat sebesar 10,46 persen,” kata Ismiyatul Fathiyah Yusuf, saat Rapat Paripurna Pemandangan Umum Fraksi terhadap Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2020, di gedung DPRD setempat, Rabu (2/6/2021) lalu.
BACA JUGA: Kabupaten Cirebon Nomor Tiga Termiskin di Jabar
Menurut dia, kemiskinan tidak terlepas dari angka pengangguran yang ada saat ini, baik sebelum Pandemi Covid-19 apalagi setelahnya.
“Mungkin karena koneksinya dengan pengangguran. Kabupaten cukup tinggi baik sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. Apalagi, kan banyak PHK,” ujarnya. (Joni)