KABUPATEN CIREBON, SC – Para petambak yang ada di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, mengaku trauma dengan banjir rob yang kerap meluap ke tambak bahkan permukiman warga.
Tokok masyarakat Desa Ambulu yang juga petambak ikan bandeng, Tamsur mengatakan, banyaknya sungai membuat pesisir Losari terkena banjir rob (air pasang). Tamsur menjelaskan, saat rob besar air laut masuk ke sungai-sungai yang melintas di Desa Ambulu.
Menurut dia, tidak jarang ketinggian sungai saat rob melebihi permukaan sehingga air meluap hingga ke tambak bahkan permukiman.
“Air rob laut bukan dari air laut meluap langsung ke tambak ataupun ke permukiman tetapi masuk melalui sungai dan karena kondisi tanggul sungai tidak memadai membuat air meluap dan masuk ke tambak dan juga ke pemukiman warga,” kata Tamsur kepada Suara Cirebon, Rabu (23/6/2021).
Dijelaskan Tamsur, di Pesisir Desa Ambulu sedikitnya terdapat empat muara sungai aktif yakni Sungai Ciberu, Kalianyar, Ambulu dan Sungai Belo ditambah satu sungai mati atau sungai buntu. Pada sisi lain, lanjut Tamsur, kondisi semua sungai itu tidak memiliki tanggul yang memadai.
BACA JUGA: Pelajar SMA Masuk Jebakan, Dikira Perempuan Gak Taunya Laki-Laki
“Karena tidak memiliki tanggul yang tinggi serta muara sungai yang begitu lebar, sehingga ketika terjadi rob air laut mudah masuk ke sungai, sementara sungai tidak mampu menampung luapan rob hingga akhirnya meluap ke samping kanan kiri sungai, baik ke tambak masyarakat maupun permukiman penduduk,” katanya.
Kondisi itu, menurut Tamsur, yang membuat beda kondisi Pesisir Desa Ambulu dengan pesisir desa lainnya yang jarang terjadi banjir rob.
“Kondisi tersebut yang membuat ketika terjadi rob, tambak-tambak yang ada di Desa Ambulu serta permukiman masyarakat terendam bahkan sampai ke desa tetangga,” ungkapnya.
Disinggung soal penanganan bencana banjir akibat rob tersebut, menurut Tamsur, perlu ada langkah pemerintah untuk membuat pemecah gelombang (breakwater).
“Dengan dibangun breakwater di setiap muara sungai yang menjorok ke tengah pantai, tujuannya agar ketika terjadi rob, gelombang terpecah dan tidak mudah masuk ke sungai. Solusi yang kedua adalah dengan dibangun tanggul-tanggul sungai yang kuat dan tinggi agar ketika rob, air laut masuk ke sungai mudah limpas,” ujarnya.
BACA JUGA: Basement Alun-alun Kejaksan Terlalu Rendah
Menurutnya, para petambak di Desa Ambulu sekitarnya sangat berharap pemerintah melakukan langkah konkret agar bencana rob yang bisa merendam ratusan bahkan ribuan hektare tambak serta pemukiman tidak lagi terulang.
“Ketika terjadi musibah rob para petambak hanya bisa pasrah dan tidak bisa melakukankan upaya apapun, hanya berharap ada ada perhatian pemerintah agar ada penanganan dan solusi,” tandasnya. (Baim)